Journal article
PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA PERMANDIAN AIR PANAS BELULANG DI TABANAN, Penerapan Konsep Arsitektur Tropis pada Penataan Bangunan
I Gusti Kade Arum Guna Wibawa NGAKAN KETUT ACWIN DWIJENDRA I KETUT MUDRA
Volume : 6 Nomor : 2 Published : 2018, July
JA Unud
Abstrak
ABSTRACT Tourism is one of the most rapidly growing sectors and was one of the main livelihoods for the population, especially the people who live in Belulang Village, Penebel District, Tabanan Regency. In the Belulang Village, there are several tourist attractions and one of them is Belulang Hot Spring which springs directly from the Mountain Batukaru. This tourist attrac- tion is managed by the villagers themselves in order to become a tourist attraction for tourists who visit Belulang Village. However, in its management, Belulang Hot Spring only concerned to the points of the springs, hence the management of the land and the layout of the existing buildings in this area become less attention to the climate conditions around where the condition of Belulang Village is a tropical. Although it has being on the highlands does not mean the atmosphere is cold and cool, however it becomes stuffy when entering the bath area. Therefore, the design of the development of tour- ism attraction at Belulang Hot Spring in Tabanan should pay more attention to the layout of building masses in order to create an atmosphere that remains cool and comfortable. Keywords: Belulang, Thermal Baths, Tropical Architecture ABSTRAK Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat berkembang pesat dan menjadi salah satu mata pen- caharian bagi penduduk terutama penduduk yang berada di Desa Belulang, Kecamatan Penebel, Kabupat- en Tabanan. Di Desa Belulang ini terdapat beberapa objek wisata yaitu berupa pemandian air panas yang mata airnya bersumber langsung dari Gunung Batukaru. Objek wisata ini dikelola oleh masyarakat desa Be- lulang sendiri agar bisa menjadi Daya Tarik Wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Belulang. Na- mun, dalam pengelolaannya pemandian air panas belulang ini hanya memperhatikan titik-titik semburan ma- ta airnya saja dalam membuat kolam pemandian sehingga pengelolaan lahan serta tata letak dari bangunan yang ada dalam pemadian ini menjadi kurang memperhatikan kondisi iklim sekitar dimana kondisi Desa Belulang ini merupakan daerah yang beriklim tropis. Walaupun sudah berada di dataran tinggi bukan berarti suasananya dingin dan sejuk, melainkan menjadi pengap ketika memasuki kawasan pemandian. Maka dari itu, rancangan Pengembangan Daya Tarik Wisata Permandian Air Panas Belulang di Tabanan ini hen- daknya harus lebih memperhatikan tata letak massa bangunan agar terciptanya suasana yang tetap sejuk dan nyaman. Kata Kunci: Belulang, Pemandian Air Panas, Arsitektur Tropis