Journal article
Makna dan Peran Kosmologi dalam Pembentukan Pola Perkampungan Tradisional Sasak
Ni Ketut Agusintadewi
Volume : 3 Nomor : 2 Published : 2016, August
Ruang-Space: Jurnal Lingkungan Binaan (Journal of The Built Environment)
Abstrak
Hunian dan permukiman tradisional lahir dari sebuah proses sosial budaya yang panjang. Proses tersebut merupakan gagasan pola pikir lalu berkembang menjadi norma-norma perilaku dari masyarakatnya. Ketika proses tersebut diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi, hingga akhirnya membentuk sebuah identitas. Sebagai bagian dari masyarakat tradisional Nusantara, Suku Sasak merupakan salah satu suku bangsa yang memiliki kekhasan di dalam membaca alam dan mengatur permukimannya. Perwujudan budaya huniannya sangat bertalian erat dengan normanorma tradisi, percampuran budaya antara sistem kepercayaan Sasak Boda, arsitektur Hindu di Bali dan arsitektur Islam (Islam Watu Telu). Masyarakat tradisional Sasak di Lombok masih berorientasi terhadap kepercayaan makro dan mikro kosmos dalam mengatur tata letak dan arah hadap rumah. Ini membuat masyarakat tradisional ini memiliki pola ruang permukiman yang teratur dan simetris. Berdasarkan fenomena tersebut, studi ini bertujuan untuk memaparkan peran kosmologi pada pembentukan pola permukiman di dusun-dusun tradisional Sasak. Hasil studi menunjukkan bahwa konsep ruang makro masyarakat tradisional Sasak terbentuk berdasarkan konsep filosofi kosmologi dari lintasan matahari dan kesakralan gunung Rinjani. Kata kunci: kosmologi; pola perkampungan tradisional; Suku Sasak