Journal article

PERENCANAAN VIRTUALISASI LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG MENGGUNAKAN METODE BLUE OCEAN STRATEGY DAN BALANCED SCORECARD

I Made Aryawan Linawati IDA AYU DWI GIRIANTARI

Volume : 15 Nomor : 2 Published : 2016, July

Majalah Ilmiah Teknologi Elektro

Abstrak

Kendala utama penyelenggaraan LPSE di Indonesia saat ini adalah keterbatasan sumber daya yang dimiliki (infrastruktur, SDM yang kompeten) sehingga dibutuhkan tata kelola yang tepat untuk menjaga availabilitas dan reliabilitas layanan guna meningkatkan kredibilitas pengadaan barang/jasa pemerintah. Pemanfaatan Teknologi Virtualisasi diusulkan menjadi solusi alternatif mengingat efisiensi, efektifitas serta kemudahan maintenance-nya, ditengarai mampu mempercepat terwujudnya LPSE yang handal dan akuntabel sehingga dapat meningkatkan partisipatori pengguna layanan. Dalam penelitian ini dibahas Perencanaan Virtualisasi menggunakan metode Blue Ocean Strategy (BOS) dan Balanced Scorecard (BSC), dimana virtualisasi menciptakan inovasi nilai bagi LPSE Badung dan menjadi langkah nyata menuju BOS, mengingat hal ini belum banyak diterapkan oleh LPSE lain. BOS memberikan gambaran kondisi organisasi saat ini serta kondisi ideal yang diinginkan, sementara optimalisasi dan akurasi pengelolaan variabel dicapai melalui penetapan Key Performance Indicator/KPI dari berbagai perspektif dalam kerangka kerja BSC. Pemetaan canvas strategy dalam penelitian ini, menghasilkan kerangka kerja 4 langkah: (1) langkah eliminasi, yaitu meniadakan kegagalan akses, (2) langkah mengurangi: kesalahan aplikasi, kesulitan akses, kesulitan mengoperasikan aplikasi, dan gangguan koneksi, (3) langkah meningkatkan: ketersediaan informasi, kecepatan dan kelancaran transaksi, kemudahan penyampaian keluhan, kualitas layanan bantuan, sistem kemanan data, serta (4) langkah menciptakan: ketahanan layanan terhadap gangguan. Implementasi virtualisasi juga memberikan nilai positif pada persepsi tingkat kepuasan pengguna, dimana secara umum capaian kinerja tercatat mendekati nilai ekspektasi pengguna, bahkan capaian kinerja terkait penanganan keluhan menunjukkan nilai melebihi ekspektasi pengguna. Selanjutnya optimalisasi dan peningkatan akurasi perencanaan virtualisasi, dilakukan melalui penetapan 11 Key Performance Indicators/KPI dalam 6 perspektif yang merupakan pengembangan terhadap 4 perspektif utama kerangka kerja BSC.