Journal article

Taman Ekowisata Hutan Mangrove di kedonganan, Bali

Volume : 2 Nomor : 2 Published : 2014, July

Jurnal Arsitektur

Abstrak

TAMAN EKOWISATA HUTAN MANGROVE DI KEDONGANAN, BALI Suatu Pendekatan terhadap Konsep dan Langgam Ramah Lingkungan I Kd. Premananda Sunggraha1), I Ketut Muliawan Salain2), dan I Made Suarya3) 1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana premananda.sunggrah@gmail.com 2)JurusanArsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 3)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana mdsuarya@yahoo.com ABSTRACT Nowadays, the development of tourism and economy is growing quickly in Bali, it can be seen from the development of hotels and villas as the tourist accomodation who visit to the island of a thousand temples. The government policy about tourism that just oriented toward the mass of tourism had been threatening Bali’s environmental conservation, both nature and culture. For the example, the threat of environmental destruction is happened in Kedonganan Village, Kuta District, Badung Regency, where Mangrove Forest Area which is spread in Kedonganan Village is changed to other function by some unresponsible parties. The threat is also happened when the local people throw rubbish in mangrove area. Whereas, seeing the function and benefit of mangrove, the people should keep and preserve this forest. So, based on the concern and expectation to make a better and more profitable tourism for Balinese people, the efforts to conserve and reorder mangrove area are seriously needed. Ecotourism is a tourism that making the best use of nature potential, relatively undeveloped or to be developed (all at once with native culture) which is characterized to promote nature conservation, giving as small as posssible impact to the environment but give good benefit for the local people. Keywords: Tourism, Ecotourism, Mangrove, Conservation ABSTRAK Dewasa ini perkembangan pariwisata dan perekonomian di Bali semakin meningkat, dilihat dari maraknya pembangunan hotel serta villa sebagai sarana akomodasi wisatawan yang mendatangi pulau seribu pura ini. Kebijakan pemerintah yang terkait dengan pariwisata selama ini yang hanya berorientasi pada jumlah kunjungan wisatawan (mass tourism) dinilai telah mengancam kelestarian lingkungan Bali, baik lingkungan fisik maupun budaya. Sebagai contoh ancaman terhadap perusakan lingkungan terjadi di Kelurahan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, dimana Kawasan Hutan Mangrove yang tersebar di Kelurahan Kedonganan dialih fungsikan oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab. Ancaman juga terjadi ketika banyak penduduk lokal membuang sampah di bibir pantai mangrove ini. Padahal melihat fungsi dan manfaat dari hutan mangrove penduduk seharusnya dapat menjaga dan melestarikannya. Oleh karena itu berawal dari rasa keprihatinan tersebut dan harapan untuk membuat kegiatan pariwisata yang lebih sehat dan bermanfaat bagi masyarakat Bali, maka diperlukan adanya upaya untuk melestarikan dan menata kawasan hutan mangrove. Ekowisata merupakan suatu kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi alam yang ada, relatif belum berkembang atau dikembangkan (sekaligus dengan budaya asli yang ada) yang bercirikan untuk mempromosikan konservasi alam, memberikan dampak sekecil mungkin terhadap lingkungan serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Kata Kunci: Pariwisata, Ekowisata, Mangrove, Konservasi