Journal article

Kekuatan Tarik Dan Kekerasan Sambungan Las Baja ST 37 Dengan Menggunakan Variasi Elektroda

Deddy Hermanto I DEWA GEDE ARY SUBAGIA I NYOMAN BUDIARSA

Volume : 6 Nomor : 1 Published : 2017, January

Jurnal Ilmiah Teknik Desain Mekanika

Abstrak

Definisi pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Normen) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dengan kata lain, las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Dalam proses penyambungan ini adakalanya disertai dengan tekanan dan material tambahan (filler material). Pengujian yang dilakukan adalah uji tarik dan kekerasan vickers. Elektroda yang digunakan tipe E 6013 dan E 7016, jarak pengisi logam las 2mm dengan sudut 60?. Proses pengelasan pada material ST 37 dengan posisi horisontal dan arus konstan 120A. Sebagai evaluasi dari sambungan las digunakan Non Destructive Testing (NDT), NDT yang digunakan adalah NDT Radiografi dan Ultrasonik.Pada jenis elektroda E 6013 nilai kekuatan tarik lebih tinggi dengan nilai kekuatan tariknya yaitu ?u=38,166 kg/mm2 sedangkan untuk jenis elektroda E 7016 nilai kekuatan tariknya ?u=37,514 kg/mm2 selisih nilai kekuatan tarik sebesar 0,652 kg/mm2. Dari grafik nilai kekerasan vickers pada base metal dan HAZ sama yaitu VHN rata-rata = 1,9 untuk setiap sambungan las pada jenis elektroda E 6013 dan E 7016. Nilai kekerasan vickers pada logam las memiliki nilai terbesar , untuk jenis elektroda E 6013 yaitu VHN rata-rata = 2,2 sedangkan untuk jenis elektroda E 7016 yaitu VHN rata-rata = 2,3.Untuk evaluasi hasil las dengan menggunakan NDT menunjukkan bahwa pada NDT radiografi menunjukkan cacat yang terjadi pada material. Sedangkan pada NDT ultrasonik tidak menunjukkan cacat yang terjadi karena cacat pada NDT radiografi masih masuk dalam standart. Hasil uji metalografi pada patahan spesimen uji memperlihatkan material ferrite dan pada spesimen patahan uji tarik memperlihatkan patahan ductile.