Journal article
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TETARING DENGAN INOVASI MATERIAL DAN MEMPUNYAI NILAI ESTETIKA
NYOMAN GUNANTARA GUSTI MADE ARYA SASMITA NGAKAN KETUT ACWIN DWIJENDRA ANAK AGUNG DIAH PARAMI DEWI I MADE MATARAM
Volume : 20 Nomor : 1 Published : 2021, January
Buletin Udayana Mengabdi
Abstrak
Dalam pelaksanaan upacara di Pura Sindetan Desa Les selalu membuat tetaring. Tetaring yang dipasang biasanya dibuat dari bahan-bahan yaitu bambu, slepan (daun kelapa), dan tali ikat. Dalam pembuatan tetaring tersebut dibutuhkan krama yang banyak dan memiliki keahlian dalam membuat tetaring. Selain itu biaya dalam membuat tetaring tersebut lumayan cukup mahal dan membutuhkan waktu yang lama. Setelah selesai piodalan maka tetaring tersebut dibongkar dimana bahan-bahan tersebut tidak dapat digunakan kembali pada upacara piodalan berikutnya. Hal tersebut karena bahan-bahan tersebut akan cepat rusak. Solusi dari permasalahan ini berupa inovasi dalam membuat tetaring dari bahan-bahan yang lebih tahan lama dan kuat. Bahan-bahan yang akan digunakan berupa besi dan kain. Besi ini digunakan sebagai pengganti bambu dan kain digunakan sebagai pengganti slepan dan tali ikat. Tim Pengabdi sudah mendesain tetaring yang akan dibuat supaya memiliki nilai estetika untuk dilihat. Selain itu, tetaring yang akan dibuat supaya mudah dan nyaman digunakan serta dapat dibongkar pasang. Tetaring dapat dibongkar pasang maksudnya adalah tetaring apabila akan digunakan maka akan mudah dipasang dan sebaliknya tetaring apabila sudah selesai digunakan akan mudah dibongkar. Desain tetaring tersebut selanjutnya direalisasikan dan sudah dilakukan pengawasan dalam pengerjaannya. Tetaring yang sudah dibuat tersebut dipasang di Pura Sindetan dan selanjutnya diserahterimakan kepada krama Pura Sindetan. Hal ini akan memberikan efektivitas dan efisiensi bagi krama Pura Sindetan. Sehingga krama Pura Sindetan tidak pusing-pusing lagi memikirkan tetaring setiap akan ada upacara piodalan.