Journal article
Analisis Pembentukan Sudut Semburan Minyak Jelantah pada Ujung Nosel Sederhana
I G.N Bagus Yoga Junaya I KETUT GEDE WIRAWAN WAYAN NATA SEPTIADI
Volume : 6 Nomor : 2 Published : 2017, April
Teknik Desain Mekanika
Abstrak
Semakin meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil akan berdampak terhadap menipisnya ketersediaan minyak bumi di alam, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk menemukan bahan bakar alternatif. Salah satu bahan bakar alternatif adalah minyak jelantah karena merupakan limbah dan ketersediaannya yang berlimpah. Parameter yang harus diperhatikan bila minyak jelantah digunakan sebagai bahan bakar adalah sudut semburan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik semburan dari minyak jelantah. Secara teknis minyak jelantah tidak akan teratomisasi karena viskositasnya yang sangat tinggi. Untuk menurunkan viskositas tersebut maka dilakukan pemanasan awal pada pipa tembaga yang akan dialiri oleh minyak jelantah. Temperatur pemanasan awal divariasikan pada 350°C, 360°C, 370°C, 380°C dan 390°C dengan tekanan bahan bakar minyak jelantah pada tekanan 3 bar, 4 bar dan 5 bar serta diameter lubang nosel sebesar 0,5 mm dijaga konstan. Peningkatan temperatur pemanasan awal dan tekanan menyebabkan terjadi peningkatan sudut semburan minyak jelantah. Jika dibandingkan dengan minyak tanah tanpa pemanasan awal sudut semburan minyak tanah lebih besar 3.82° daripada minyak jelantah pada temperatur 350°C tekanan 3 bar dan menjadi 1.62° ketika temperatur pemanasan awal minyak jelantah ditingkatkan menjadi 390°C. Penurunan viskositas terjadi dari 75 cP sampai 8 cP pada temperatur 27°C hingga temperatur minyak 100°C. Penurunan nilai viskositas tersebut berpengaruh terhadap sudut semburan yang dihasilkan pada ujung nosel.