Journal article
MUSEUM KERIS DI DENPASAR, BALI Penerapan Langgam Arsitektur Vernakular Bali pada Tampilan Bangunan
I Gusti Agung Krisna Puspa Dewi I MADE SUARYA I Wayan Kastawan
Volume : 7 Nomor : 1 Published : 2019, January
JA Unud
Abstrak
ABSTRACT Bali Island is popular for its tangible and intangible cultures. One of the tangible cultural things which is still highly appreciated by the Balinese community is the wavy double bladed dagger ‘keris’. It is acknowledged as one of the world’s cultural heritages certified by “the Masterpiece of the Oral Intangible Heritage of Humanity” by UNESCO in 2005. As time passes by and technology develops, it is necessary to design a facility which can give education on keris, causing it to exist from era to era. As there has not been any proper facility in Bali, there is an opportunity to design the Museum of Keris in Denpasar. A museum is one institution which functions as a place where tangible items such as cultural and ethnographical items and intangible items such as values, norms and traditions are conerved (Soerjanto, 1993). Apart from that, the theme and concept chosen can also motivate tourists to visit the museum. It is expected that the application of the Balinese vernacular architectural styles will strongly characterize the appearance of the Museum of Keris in Denpasar. Keywords: keris, museum, vernacular ABSTRAK Pulau Bali terkenal akan kebudayaanya, baik kebudayaan rupa dan kebudayaan nirupa. Salah satu kebu-dayaan rupa yang hingga saat ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Bali yaitukeris.Keris diakui sebagai warisan budaya dunia dengan dikukuhkan sebagai “Masterpiece of the Oral Intangible Heritage of Humanity” oleh UNESCO pada tahun 2005. Seiring berkembangnya waktu dan teknologi, perlu dirancang sebuah fasilitas yang dapat memberikan edukasi mengenaikeris sehingga eksistensi dari keris tidak akan tergerus zaman.Belum terdapatnya fasilitas yang layak di Bali memberikan peluang untuk perencanaan Museum Keris di Denpasar. Museum merupakan suatu lembaga yang berfungsi sebagai tempat pelestarian kebudayaan benda, etnografi, maupun juga tak benda berupa nilai, norma dan tradisi (Soerjanto, 1993).Pemilihan gaya atau langgam merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan bangunan. Selain menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke museum, pemilihan langgam yang tepat juga akan memberikan suasana dan emosional pengunjung.Penerapan langgam arsitektur vernakular Bali diharapkan dapat memberikan ciri khas dan juga karakter yang kuat pada rancangan bangunan dimana langgam arsitektur vernakular Bali ini diterapkan pada tampilan Museum Keris di Denpasar. Kata Kunci: keris, museum, tampilan, vernakular