Journal article

Studi kasus Operasi Penanganan Hernia Umbilikalis pada Anjing Ras Campuran Pomeranian

gusti ayu made sri antari I WAYAN WIRATA Anak Agung Gde Jayawardhita

Volume : 7 Nomor : 6 Published : 2018, November

INDONESIA MEDICUS VETERINUS

Abstrak

Hernia merupakan suatu kejadian organ visceral abdominal keluar melalui suatu lubang (gerbang) dan masuk ke dalam suatu kantong yang terdiri dari peritoneum, tunica flava dan kulit. Ada berbagai jenis hernia, salah satunya yang sering dijumpai yaitu hernia umbilicalis. Hernia umbilicalis adalah cacat anatomis karena otot–otot di sekitar umbilicus tidak menyatu dan tetap terpisah sehingga bagian dari usus menonjol dari rongga perut. Adapun tujuan penulisan studi kasus ini adalah untuk mengetahui cara mendiagnosis penanganan dan pengobatan kasus hernia umbilikalis pada anjing. Seekor anjing ras campuran Pomeranian bernama Comel yang berumur empat4 tahun, dengan bobot 6,7 kg berjenis kelamin jantan, didiagnosis menderita hernia umbilikalis dengan prognosis fausta. Sebelum dilakukan tindakan, anjing kasus diberikan premedikasi menggunakan preparat atropine sulfat (1ml) dan sebagai anestesi digunakan ketamine (0,6ml) yang dikombinasikan dengan Xylazin (1ml). Anjing ditangani dengan pembedahan, Insisi dilakukan pada kulit dan subkutan tepat di atas dari cincin hernia hingga terlihat isi hernia. Selanjutnya dilakukan reposisi dengan cara memasukkan isi hernia ke dalam rongga abdomen. kemudian dilakukan penjahitan pada peritoneum, sub cutan dan kulit dengan benang polyglycolic acid 3.0. Pasca operasi diberikan antibiotik injeksi sebanyak 0,5ml (Betamox) yang dilanjutkan dengan pemberian obat jalan dengan antibiotik sirup 15ml/hari (Yusimox syr), pemberian asam mefenamat 2x¼ tab, dan vitamin B complex 1x1tab (livron B plex). Satu minggu pasca operasi anjing dinyatakan sembuh dengan luka operasi yang sudah kering dan menyatu.