Journal article

Perubahan Histopatologi Ginjal Tikus PutihDiberikan Ekstrak SarangSemut Diinduksi Parasetamol Dosis Toksik

I WAYAN SUDIRA I MADE MERDANA IDA BAGUS OKA WINAYA I Kadek Parnayasa

Volume : 11 Nomor : 2 Published : 2019, August

BULETIN VETERER UDAYANA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian parasetamol dosis toksik mempengaruhi histopatologi ginjal dan mengetahui efek sarang semut terhadap efek protektif terhadap ginjal tikusputih yang diberikan parasetamol dosis toksik.Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus putih jantan yang terdiri dari empatperlakuan,yaitu kelompok kontrol P0tanpa perlakuan, kelompok perlakuan P1diberi parasetamol dosis 250mg/kgBB, kelompok perlakuan P2diberi parasetamol dosis 250mg/kgBB ditambah sarang semut dosis 250mg/kgBB, perlakuan P3diberikan sarang semut 250mg/kgBB selama tujuhhari setelah itu diberikan ekstrak sarang semut dan parasetamol dosis 250mg/kgBB. Parasetamol dan ekstrak sarang semut diberikan secara oralselama sepuluhhari.Setelah itu dilakukan nekropsi dan organ ginjal diambil secara aseptik untuk pembuatan preparat histopatologi denganpewarnaan Hematoksilin dan Eosin. Variabel yang diperiksa adalah kongesti, pendarahan,nekrosisdan radang. Dari hasil pemeriksaan didapat hasil kerusakan ginjal berupa kengesti, pendarahan, nekrosis dan radang. Uji Kruskall-Wallis menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada rerata kongesti, pendarahan, nekrosis, dan radang dari kelompok yang diuji. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa parasetamol dosis 250mg/kgBB dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Sarang semut dosis 250mg/kgBB mampu memperbaiki kerusakan jaringan ginjal.