Journal article

Prevalensi Dermatitis Ulseratif pada Tukik Lekang yang Dipelihara di Turtle Conservation and Education Centre Serangan

Annabella Ruth Wijaya IDA BAGUS WINDIA ADNYANA I Made Kardena

Volume : 10 Nomor : 1 Published : 2018, February

BULETIN VETERER UDAYANA

Abstrak

Dermatitis ulseratif adalah penyakit yang paling sering menjangkiti penyu dan/atau tukik yang dipelihara di kolam-kolam penampungan, termasuk di Turtle Conservation and Education Centre (TCEC), Serangan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui prevalensi, gambar patologi, dan lokasi jejas dermatitis ulseratif pada tukik lekang yang dipelihara di TCEC Serangan, serta perbedaan indeks kondisi tubuh tukik lekang penderita dermatitis ulseratif dengan tukik yang sehat. Prevalensi diketahui dengan menghitung jumlah tukik lekang penderita yang dibandingkan dengan total tukik di TCEC. Morfometri (straight carapace length, straight carapace width, curved carapace length, curved carapace width) dan berat badan tukik diukur untuk mengetahui indeks kondisi tubuh tukik lalu perbedaan indeks kondisi tubuh dibandingkan dengan Uji - T tidak berpasangan. Sampel jaringan kulit diproses menjadi preparat dan diwarnai dengan pewarnaan rutin Hematoxylin eosin(HE). Hasil penelitian ini yaitu : prevalensi dermatitis ulseratif pada tukik lekang di TCEC adalah 16,2%, ditemukan jejas luka dengan kerak kekuningan berdiameter 2 mm hingga 2 cm dan secara mikroskopis ditemukan infiltrasi heterofil dan sel mononuklear pada dermis kulit yang disertai dengan erosi, hiperkeratosis parakeratosis, dan materi nekrosis yang berisi debris sel. Jejas paling sering ditemukan pada area leher (63,04%), diikuti dengan flippers, kepala, kulit dekat karapas, kelopak mata, dan area leher dan flippers secara bersamaan. Terdapat perbedaan indeks kondisi tubuh yang sangat nyata antara tukik lekang penderita dengan yang sehat, dimana rerata indeks kondisi tubuh tukik penderita lebih besar dari yang sehat. Perlu dilakukan perbaikan manajemen pemeliharaan tukik di TCEC