Journal article
Perbandingan Tingkat Autolisis Antara Otot dan Hati Sapi Bali pada Beberapa Periode Waktu Pengamatan
Kristi Agusti Putri I Ketut Berata I Made Kardena
Volume : 4 Nomor : 5 Published : 2015, October
Iindonesia Medicus Veterinus
Abstrak
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat autolisis antara otot dan hati sapi bali pada beberapa periode waktu pengamatan. Spesimen diambil dari otot dan hati sapi bali yang dipotong di rumah pemotongan hewan Kota Denpasar. Spesimen yang diambil sebanyak tujuh potongan hati dan tujuh potongan otot masing-masing dari individu sapi yang berbeda-beda yang dimasukkan ke dalam tabung jaringan yang berisi Neutral buffer formalin (NBF) 10 % pada beberapa periode waktu yaitu pada jam ke-0, 2, 4, 6, 8,10, dan 12. Selanjutnya masing-masing diproses untuk pembuatan preparat histopatologi. Variabel yang diperiksa meliputi indikasi autolisis yaitu : jaringan hiperkromatik sampai hilangnya inti sel. Analisis tingkat autolisis antara otot dan hati dilakukan dengan pengamatan histopatologi jaringan di bawah mikroskop pada pembesaran 1000 kali dengan pengamatan lima lapang pandang. Data hasil penelitian berupa presentase skoring autolisis, dianalisis dengan menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hati sapi bali dengan nilai rata-rata 15,70%, 22,10%, 29,10%, 55,20%, 74,10%,93% dan 96,45% memiliki tingkat autolisis lebih cepat dibanding otot dengan nilai rata-rata 10%, 14,90%, 19%, 27,90%, 53%, 61% dan 83,70% . Hal ini mungkin terjadi karena hati memiliki jumlah enzim dan pembuluh darah yang lebih banyak dibandingkan otot. Perlu penelitian lebih lanjut tentang tingkat autolisis antara otot dan hati sapi bali yang berasal dari hewan sakit atau mati akibat penyakit infeksius.