Journal article

Lokasi Gigitan Secara Anatomi dan Waktu Kematian Pascagigitan Anjing Rabies pada Korban Manusia di Bali

Volume : 16 Nomor : 1 Published : 2015, March

Jurnal Veteriner

Abstrak

Penyakit rabies adalah penyakit zoonosis yang baru muncul di Bali.Sejak pemunculan rabies pada tahun 2008, hingga kini sudah ratusan manusia menjadi korban.Penelitian ini bertujuan untuk melaporkan lokasi gigitan anjing rabies secara anatomi pada korban manusia di Bali, di samping melaporkan berapa hari kematian terjadi pada korban, setelah dilaporkan tergigit anjing.Penelitian ini merupakan retrospective cross-sectional review terhadap kejadian rabies dari September 2008 hingga akhir tahun 2011.Seluruh data tentang korban rabies dalam kurun waktu 2008-2011 sebanyak 122 korban merupakan populasi data dalam penelitian ini. Data yang dikumpulkan merupakan identifikasi korban seperti : umur korban, jenis kelamin, rempat tinggal,tempat dimana mengalami gigitan anjing, saat mengalami gigitan anjing, hewan yang menggigit, dan lokasi secara anatomi gigitan pada tubuh korban. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi gigitan secara anatomi pada tubuh korban manusia adalah 52% terjadi pada kaki, 32% pada tangan, badan sekitar 6%, dan kepala 4%. Korban berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan wanita yakni 61,5% pada laki-laki dan 38,5% pada wanita. Kematian pada korban manusia secara rataan terjadi setelah 95 hari, dan menunjukkan waktu yang berbeda antar lokasi gigitan secara anatomi. Gigitan pada wajah secara rataan menimbulkan kematian setelah 19 hari, badan setelah 83 hari, tangan setelah 122 hari dan kaki 166 hari.Simpulan yang dapat ditarik bahwa korban rabies berjenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada wanita, dan kematian umumnya terjadi setelah hari ke-95.Lokasi gigitan yang semakin dekat dengan kepala, lebih cepat menimbulkan kematian dibandingkan dengan yang jauh dari kepala.