Journal article
Pola Pertumbuhan dan Titik Infleksi Sebagai Dasar Memilih Bibit Anjing Kintamani
I KETUT SUATHA I GUSTI AYU AGUNG SUARTINI I Putu Sampurna
Volume : 20 Nomor : 2 Published : 2019, June
Jurnal Veteriner
Abstrak
Pola pertumbuhan anjing kintamani diamati dengan cara mengukur panjang, lingkar dan bobot badan anjing. Penelitian ini bertujuan mendapatkan pola pertumbuhan dan menentukan pada umur berapa pertumbuhan anjing kintamani mencapai titik infleksi (mulai tumbuh lambat) dan mencapai ukuran dewasa (mulai berhenti tumbuh). Data pola pertumbuhan dan titik infleksi anjing kintamani bermanfaat sebagai acuan untuk menetapkan waktu yang tepat bagi anjing kintamani pertamakali dikawinkan, mengetahui adanya kelainan pertumbuhan maupun status nutrisi. Sampel yang digunakan dalam penelitian masing-masing 90 ekor anjing kintamani betina dan 90 ekor jantan umur 1 sampai dengan 600 hari. Pengukuran panjang dan lingkar tubuh menggunakan meteran, sedangkan bobot badan diukur dengan melakukan penimbangan. Pola pertumbuhan dipengaruhi oleh ukuran tubuh saat lahir dan ukuran tubuh maksimum yang dapat dicapai (ukuran saat dewasa), sedangkan kecepatan pertumbuhan pada selang waktu dari lahir sampai dewasa dipengaruhi oleh genetik dan tata laksana pemeliharaan. Berdasarkan hal tersebut kurva pertumbuhan yang dipakai penduga adalah kurva sigmoid dengan dua parameter diketahui yaitu: ukuran panjang tubuh, lingkar tubuh dan bobot badan saat lahir dan ukuran panjang tubuh, lingkar tubuh dan bobot badan maksimum saat dewasa. Simpulan hasil penelitian ini bahwa pola pertumbuhan bobot badan, panjang badan, lingkar dada, tinggi tungkai belakang dan tinggi tungkai depan jantan dan betina memiliki pola pertumbuhan sigmoid. Ukuran tubuh anjing betina mempunyai titik infleksi atau mulai tumbuh lambat dan mencapai ukuran dewasa pada umur yang lebih muda daripada yang jantan. Anjing betina juga mencapai ukuran maksimum yang lebih awal dibandingkan anjing jantan. Kecepatan dicapainya titik infleksi ada pertumbuhan anjing kintamani berturut-turut: lingkar dada, tinggi tungkai depan, panjang badan, tinggi tungkai belakang dan bobot badan, sedangkan kecepatan tercapainya ukuran dewasa berturut-turut: tinggi tungkai belakang dan depan, panjang badan, lingkar dada dan bobot badan. Kata-kata kunci: anjing kintamani; pola pertumbuhan; titik infleksi; ukuran tubuh