Journal article
Kelengkungan (Kurvatura) Tanduk (Silak) yang Menyimpang pada Sapi Bali (THE ABNORMAL CURVATURA OF HORNS IN BALI CATTLE)
MINDA NEALMA I WAYAN BATAN I KETUT SUATHA
Volume : 3 Nomor : 2 Published : 2014, March
INDONESIA MEDICUS VETERINUS
Abstrak
ABSTRAK Masyarakat Bali mengenali kelengkungan tanduk sapi bali dengan nama silak bajeg, silak cono, silak pendang, silak congklok, dan silak manggulgangsa. Tidak semua kelengkungan tanduk sapi bali bisa dikelompokkan kedalam silak tanduk tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap silak tanduk menyimpang pada sapi bali yang ditemukan pada sapi bali. Penelitian ini menggunakan sampel 1000 ekor sapi bali dewasa, yang terdiri dari 500 pasang tanduk sapi bali jantan dan 500 pasang tanduk sapi bali betina. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati langsung tanduk sapi bali. Pengamatan dilakukan selama bulan Oktober-November 2012 dikota Denpasar (Desa Serangan, Desa Pemongan, Desa Padang Galak Sanur, Desa Panjer, Desa Meregaya) dan Kabupaten Badung (Desa Kuta,dan Desa Mengwi Tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sapi bali jantan silak tanduk yang menyimpang (0,3%) dan silak tanduk yang menyimpang pada sapi betina (7,4%). Sapi bali dengan silak tanduk normal ditemukan berupa tanduk silak bajeg pada sapi jantan (26,5%), dan sapi betina (8,1%), tanduk silak cono pada sapi jantan (11,7%), dan pada sapi betina (2,8%), tanduk silak congklok pada jantan (1%), tanduk silak pendang pada jantan (10,2%), dan pada sapi betina (0,9%), tanduk silak manggulgangsa pada betina (27,2%), tanduk silak anoa pada sapi jantan (0,3%), dan pada sapi betina (3,6%). Silak menyimpang pada sapi bali ditemukan keberadaannya, dan penyimpangan tersebut lebih banyak ditemukan pada sapi bali betina. Kata kunci : silak tanduk menyimpang, sapi bali. ABSTRAC The Balinese recognize the curvature of the horn with the name silak bajeg, silak cono, silak pendang, silak congklok, and silak manggulgangsa. Not all of Bali cattle horn curvature can be grouped into the horn Silak. The purpose of this study was to uncover the stray of silak horn ot that bali cattle found at bali cattle. This study used sample of 1000 adult bali cattle, which consists of 500 pairs of male bali cattle horns and 500 pairs of female bali cattle. This research was done by conducting direct observation to baliness cow horns during October and November 2012 in Denpasar (Serangan, Pemongan, Padang Galak Sanur, Panjer, Meregaya Village) and Badung regency (Kuta, Mengwi Tani village). The deviant of male bali cattle silak horn (0.3%) and deviant of silak horns on female bali cattle (7.4%). normally of bali cattle horn silak can found in the form of silak bajeg horn on the male (26.5%), and the female (8.1%), silak cono horn on the male (11.7%), and the female (2,8%), silak congklok horns in the male (1 %), silak pendang horns on the males (10.2%), and the female (0.9%), silak manggulgangsa horns on the females (27.2%), silak anoa horns on the male (0.3%), and the female (3.6%). Deviate of silak in Bali cattle found to exist, and is more common on male bali cattle than on female bali cattle. Key words: deviant silak horn, bali cattle.