Journal article

Pembiusan Babi Model Laparoskopi untuk Manusia dengan Zoletyl, Ketamin dan Xylazin (THE ANASTHESIZED OF PIGS FOR HUMAN LAPAROSCOPY MODEL USING ZOLETYL, KETAMINE, AND XYLAZINE)

Gunanti Riki Siswandi Raden Harry Soehartono Mokhamad Fakhrul Ulum I GUSTI NGURAH SUDISMA

Volume : 12 Nomor : 4 Published : 2011, December

Jurnal Veteriner

Abstrak

ABSTRAK Sepuluh tahun terakhir penggunaan babi sebagai hewan model untuk pengajaran dan pelatihan metode bedah laparoskopi mulai giat dilaksanakan di Indonesia. Bedah laparoskopi dilakukan meliputi cholesistektomi, ovariohisterektomi, histerektomi, nefrektomi, splenektomi, operasi jantung dan sebagainya. Keberhasilan dalam pelatihan operasi ini sangat ditentukan oleh metode dan proses pembiusan yang baik serta penggunaan alat laparoskopi yang terampil. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan prosedur pelatihan bedah laparoskopi yang dilakukan, metode anestesi yang digunakan, beberapa kesulitan yang ditemui serta konsep solusi. Pengamatan dilakukan terhadap 62 ekor babi yang digunakan dalam berbagai pelatihan operasi bedah laparoskopi sepanjang tahun 2009 - 2010. Metode pembiusan diawali dengan induksi menggunakan kombinasi tiletamin-zolazepam, ketamin HCl dan xylazin HCl (ZKX) dengan dosis 8mg/kg bb, 6 mg/kg bb, 2 mg/kg bb tanpa premedikasi. Babi yang terbius kemudian dimaintenancedengan ketamin HCl – xylazin HCl (KX) dengan dosis 5 mg/kg bb dan 2 mg/kg bb. Onset induksi ZKX adalah 3-5 menit. Berbagai prosedur operasi dilakukan dengan lama operasi 120-180 menit. Rataan frekuensi jantung dan frekuensi pernapasan adalah 68,3±12,6 dan 41,3±14,1 kali permenit selama prosedur operasi. Temuan ini menunjukan bahwa metode anestesi yang digunakan yang digunakan pada babi lokal Indonesia dalam operasi laparoskopi dapat dipakai sebagai model untuk manusia. Kata kunci: anestesi babi, bedah laparoskopi, ketamin HCl, tiletamin-zolazepame, xylazin HCl ABSTRACT In the last decade the use of pig as animal model for trining in laparoscopic surgery showed on increased in Indonesia. The training for laparoscopy surgery involved cholecystectomy, ovariohysterctomy, hysterectomy, nefrectomy, spleenectomy, and cardiosurgery. The success of such training depends on the method and the process as such as the proper used to handle the animal. The study was a retrospective study over 2009-2010 laparoscopic training on 62 pigs. The objective of this study was to elucidate the procedure of pig laparoscopic surgery, anesthesia methods, obstacle, and the solutions. Method of anesthesia induction was performed by using combination of tiletamine-zolazepam (8 mg/kg bw), ketamine HCl (6 mg/kg bw), and xylazine HCl (2 mg/kg bw) /ZKX without premedication. Anesthetized pigs were maintained with combination of ketamine HCl (5 mg/kg bw)-xylazine HCl (2 mg/kg bw) without any analgesic agent. Onset of ZKX induction induction was 3-5 minutes. Time of surgery varied from 40 to 120 minutes, depend on surgery procedures. Heart beat and respiration rate per minute were remain stable during surgery procedure, with observed at 68.4±12.1 and 41.3±14.1 respectively. The anesthetic method used for Indonesian local pigs appeared to be suitable for laparoscopic surgery model for human. Keywords : pig anesthesia, ketamine, laparoscopic surgery, tiletamine-zolazepam