Journal article
Anestesi Infus Gravimetrik Ketamin dan Propofol pada Anjing (THE GRAVIMETRIC INFUSION ANAESTHESIA WITH KETAMINE AND PROPOFOL IN DOGS)
I GUSTI NGURAH SUDISMA Setyo Widodo Dondin Sajuth Harry Soehartono
Volume : 13 Nomor : 2 Published : 2012, June
Jurnal Veteriner
Abstrak
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas dan efektivitas penggunaaan kombinasi ketaminpropofol secara gravimetrik pada anjing. Kualitas waktu anestesi serta fungsi kardiovaskuler dan respirasi dievaluasi pada 20 ekor anjing domestik. Anjing dibagi lima kelompok perlakuan dan masing-masing empat ekor sebagai ulangan. Semua hewan coba dipremedikasi atropin–xilazin (AX) (0,03 dan 2 mg/ kgBB) secara intramuskuler, setelah 10 menit diinduksi intravenadengan ketamin-propofol (KP) (masingmasing 4 mg/kg BB), dan 15 menit kemudian diinfus intravenasecara gravimetrik dengan ketaminpropofol (K-P-) sampai menit ke-120. Dilakukan infus ketamin-propofol 0,2 mg/kg/menit pada perlakuan AXKP-K2P2, 0,4 mg/kg/menit pada AXKP-K4P4, dan dosis 0,6 mg/kg/menit pada perlakuan AXKP-K6P6. Sedangkan perlakuan AXKP-P4 diinfus dengan propofol 0,4 mg/kg/menit, serta perlakuan AXKP-I dianestesi dengan isofluran 1-2%. Sebelum dan selama hewan teranestesi dilakukan pemeriksaan fungsi kardiovaskuler yaitu frekuensi denyut jantung, capillary refill time(CRT), dan elektrokardiogram (EKG) serta pemeriksaan fungsi respirasi yaitu frekuensi respirasi, end tidalCO2 (ET CO 2 ), dan saturasi oksigen (Sp O 2 ). Semua kombinasi anestetik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05) terhadap waktu induksi, waktu anestesi, waktu sadar, dan waktu pemulihan. Perlakuan AXKP-K2P2 dan AXKP-K4P4 berpengaruh minimal terhadap denyut jantung, respirasi, ET CO 2, Sp O 2 , nilai CRT, dan EKG. Perlakuan AXKP-K6P6 menyebabkan penurunan tajam terhadap Sp O2 dan peningkatan tidak stabil terhadap denyut jantung, respirasi, serta ET CO 2. Pemeliharaan status teranestesi dengan AXKP-P4 menyebabkan tertekannya respirasi dan penurunan denyut jantung. Keseluruhan kombinasi anestetik tidak memengaruhi gambaran listrik jantung. Penelitian ini menunjukkan kombinasi ketamin-propofol dosis 0,2-0,4 mg/kg/menit menghasilkan kualitas anestesi yang baik dan dapat digunakan untuk pemeliharan status teranestesi secara gravimetrik sebagai alternatif pengganti anestesi inhalasi pada anjing. Kata-kata kunci : anestesia, gravimetrik, ketamin, propofol, anjing ABSTRACT This study aim was to evaluate quality of anaesthesia by using gravimetric infusion anaesthesia with ketamine and propofol in dogs. The quality of anaesthesia, duration of actions, and the physiological responsse of anaesthesia were evaluated in twenty domestic dogs. Anaesthesia was induced intramuscularly with atropine (0.03 mg/kg)-xylazine (2 mg/kg) (AX), intravenously ketamine-propofol (KP) (4 mg/kg), and maintained with continuous intravenous infusion with pre-mixed propofol (P) and normal saline containing 2 mg/ml of propofol and 2 mg/ml of ketamine (K). Domestic stray dogs were randomly divided into five groups. Groups AXKP-K2P2, AXKP-K4P4, and AXKP-K6P6 were treated with ketamine-propofol the dose 0.2 mg/kg/minute, 0.4 and 0.6 mg/kg/minute respectively, while group AXKP-P4 was given propofol 0.4 mg/ kg/minute and group AXKP-I was given isoflurane 1-2%. Heart rate (HR), respiratory rate (RR), electrocardiogram (ECG), blood oxygen saturation (SpO 2), end tidal CO 2(ET CO 2 ), and capillary refill time (CRT) were measured. No significant difference (P>0.05) found between the groups in anaesthetion times. All groups showed rapid and smooth inductions, prolonged surgical stage, and rapid recovery. Groups AXKPK2P2 and AXKP-K4P4 showed minimal physiological effect on the dogs. The HR, RR, ET CO2, SpO 2 , CRT, and ECG wave were stabl. Combination of AXKP-K6P6 induced SpO 2 depression, increased and instability of HR, RR and ET CO 2 . Groups AXKP-P4 showed decreased of HR and respiratory depression. All anaesthetic combinations showed no significant influence (P>0.05) on the electricity of the dog’s heart. The combination of ketamine-propofol at dose 0.2 and 0.4 mg/kg/minute were found to be better as an application for maintaining anaesthesia by gravimetric continuous intravenous infusion. The method is a suitable alternative for inhalation anaesthesia in dogs. Key words : anaesthesia, gravimetric, ketamine, propofol, dog