Journal article

Uji Alergi Ekstrak Akar Tuba Terhadap Kulit Anak Kucing Lokal

SISWANTO I NYOMAN SULABDA I GEDE SOMA

Volume : 8 Nomor : 2 Published : 2016, August

BULETIN VETERINER UDAYANA

Abstrak

Uji Alergi Ekstrak Akar Tuba Terhadap Kulit Anak Kucing Lokal (ALLERGY TEST OF TUBA ROOT EXTRACTS ON SKIN OF LOCAL KITTENS) Siswanto, I Nyoman Sulabda, I Gede Soma Laboratorium Fisiologi Veteriner, Universitas Udayana Jln. PB. Sudirman Denpasar-Bali, Email: siswantofkh@gmail.com ABSTRAK Akar tuba (Derris eliptica) mengandung racun rotenaone yang merupakan senyawa isoflavon (flavonoid) termasuk dalam kelompok senyawa fenol. Senyawa ini dapat membunuh ikan, serangga, kutu dan tungau. Akar tuba dapat digunakan sebagai antiektoparasit misalnya kutu pada kucing, namun penelitian tentang kepekaan kulit anak kucing terhadap ekstrak tuba belum ada. Penelitian ini menggunakan hewan coba 6 ekor anak kucing umur 1 – 3 bulan (tanpa diperhatikan jenis kelamin) yang dibagi menjadi 2 kelompok secara acak yaitu 3 ekor sebagai kontrol (K) dan 3 ekor sebagai perlakuan (P).Kucing dicukur rambutnya menggunakan gunting ukuran 0.5 cm x 0.5 cm di tengkuk, obdominal dan inguinal, kemudian ditetesi (satu tetes) dengan ekstrak akar tuba konsentrasi 15%, 20% dan 25 %. Setelah 30, 60, dan 120 menit, dilihat tanda-tanda alergi pada kulit yaitu timbulnya gatal, warna merah, atau meradang. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan metode analisis menggunakan varian taraf 5%. Uji lanjutan menggunakan BNT 5%. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak akar tuba konsentrasi 15%, 20%dan 25% tidak menyebabkan alergi pada kulit anak kucing. Disimpulkan bahwa ekstrak akar tuba aman digunakan untuk anti ektoparasit pada anak kucing umur 1-3 bulan. Kata kunci: ekstrak akar tuba, alergi, anak kucing.