Journal article
Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Dan Demografi Terhadap Keputusan Perempuan Menikah Muda Di Indonesia
Ni Putu Vita Febriyanti MADE HENY URMILA DEWI
Volume : 13 Nomor : 2 Published : 2017, December
OJS Unud
Abstrak
Tingginya tingkat fertilitas dipengaruhi oleh rendahnya usia kawin pertama. Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi merupakan beban dalam pembangunan nasional, sehingga diperlukan upaya menurunkan laju pertumbuhan penduduk. Fertilitas dapat dikendalikan dengan cara memperhatikan faktor usia ibu saat pertama kali menikah. Faktor penyebab rendahnya usia kawin pertama dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, status pekerjaan, daerah tempat tinggal, dorongan orang tua, kemauan sendiri, Marriage By Accident, teknologi serta lingkungan pergaulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh variabel tingkat kemiskinan, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan daerah tempat tinggal terhadap keputusan perempuan menikah muda di Indonesia serta variabel apa yang dominan mempengaruhi keputusan perempuan menikah muda di Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah penduduk perempuan dengan rentang usia 10 sampai 21 tahun di Indonesia sebanyak 7.130 orang, dengan metode probability sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Binary Logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan, status pekerjaan dan daerah tempat tinggal berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perempuan menikah muda di Indonesia sebesar 83,98 persen. Variabel tingkat pendidikan berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan perempuan menikah muda di Indonesia sebesar 0,0379, variabel status pekerjaan berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan perempuan menikah muda di Indonesia sebesar 1,0970 dan variabel daerah tempat tinggal berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan perempuan menikah muda di Indonesia sebesar 0,7506. Faktor dominan yang mempengaruhi keputusan perempuan menikah muda di Indonesia adalah variabel status pekerjaan. Menekan tingginya tingkat fertilitas dengan meningkatkan usia kawin pertama pada perempuan, serta dapat dilakukan dengan cara memperbaiki fasilitas pendidikan, mengembangkan ekonomi kreatif untuk perempuan yang tidak berpendidikan tinggi agar dapat bekerja serta perbaikan sarana prasarana umum di pedesaan seperti pelayanan kesehatan.