Journal article

Industri Pengolahan Uang Kepeng di Bali, Sebuah Analisis Potensi (Studi Kasus Pada CV. Triple Star Bali, Desa Kamasan Klungkung)

MADE DWI SETYADHI MUSTIKA

Volume : 0 Nomor : 2 Published : 2010, August

INPUT Jurnal Sosial dan Ekonomi

Abstrak

Penelitian ini membahas tentang potensi sebuah industri yang bergerak di bidang pengolahan uang kepeng. Analisis yang digunakan merupakan analisis deskriptif kualitatif dan juga analisis SWOT. Data yang digunakan adalah data hasil kombinasi dari data primer dan sekunder. Data tersebut meliputi berbagai informasi yang merupakan hasil wawancara, dan juga hasil studi dokumentasi dari perusahaan itu sendiri, BPS Denpasar, dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi suatu industri pengolahan uang kepeng agar dapat mengembangkan usahanya. Tentunya dilihat dari berbagai aspek, seperti aspek permodalan, aspek produksi, aspek pemasaran, dan aspek keunggulan komparatif. Hasil analisis dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Analisis potensi yang dilakukan pada beberapa aspek menunjukkan hasil: a. Dengan nilai investasi yang tidak terlalu besar, hanya berkisar antara 17 hingga 18 juta rupiah, CV. Triple Star Bali mampu mencapai nilai produksi hingga 1,5 milyar rupiah. b. Dari aspek produksi, desain produk yang dihasilkan memiliki berbagai inovasi yang berbasis budaya lokal dan juga modern. Selain itu, bahan baku yang digunakan juga merupakan bahan baku lokal, yaitu panca datu dan kuningan. Hal ini sekaligus dapat menunjang program pemerintah dalam hal pengembangkan kearifan lokal. c. Wilayah pemasaran CV. Triple Star Bali tidak hanya meliputi wilayah lokal Bali dan Indonesia, namun juga meliputi pasar luar negeri. d. Keunggulan produk yang dihasilkan CV. Triple Star Bali terletak pada mutu dan dan inovasi produk yang tidak mudah ditiru. 2. CV. Triple Star Bali memiliki berbagai kekuatan yang bisa dimanfaatkan dalam menjalankan usahanya. Peluang yang ada juga cukup memadai bagi perusahaan dalam menunjang kelangsungan perusahaan. Namun perlu diperhatikan kelemahan mendasar yang ada, yaitu tenaga kerja/SDM yang memiliki kualitas rendah dan alat-alat produksi yang masih sederhana dan cenderung tradisional. Selain itu, ancaman bagi perusahaan ini datang dari aspek penyediaan bahan baku dan juga proses pengiriman produk yang memerlukan waktu serta biaya tinggi.