Journal article
Kebutuhan Investasi Sektor Basis Industri Per Kecamatan di Kabupaten Gianyar Dalam Rangka One Village One Product (OVOP)
Volume : 2 Nomor : 12 Published : 2013, December
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA
Abstrak
ABSTRAK Kabupaten Gianyar merupakan pusat industri kecil dan menengah (IKM) di Provinsi Bali, yang mana sektor ini memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan devisa bagi Kabupaten Gianyar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan investasi sektor industri mana yang merupakan sektor basis dalam menentukan One Village One Product dari tahun 2013-2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan instansi yang terkait. Teknik analisis yang digunakan adalah LQ (Location Quotient) dan ICOR (Incremental Capital Output Ratio). Hasil penelitian ini diketahui bahwa di setiap kecamatan pada Kabupaten Gianyar memiliki sektor basis industri sebanyak 1-5 sektor dari 15 jenis sektor industri yang ada di Kabupaten Gianyar. Jenis sektor basis yang paling banyak dimiliki di setiap kecamatan pada Kabupaten Gianyar adalah jenis sektor basis kerajinan furniture kayu. Estimasi kebutuhan nilai investasi yang diperlukan dari tahun 2013 sampai tahun 2016 adalah kurang lebih antara Rp.47.755.780.000 miliar sampai dengan Rp.68.088.251.000 miliar yang tersebar dimasing-masing kecamatan yang ada pada Kabupaten Gianyar. Kata kunci: OVOP, location quetient (LQ), Estimasi Kebutuhan Nilai Investasi. ABSTRACT Gianyar regency is the centre of micro and mid-micro industry (IKM) in bali which gives a big contribution toward Product Domestic Regional Bruto (PDRB) and devisa} to gianyar. This research aims to find out the investment needs of which industrial sector that is considered to be a basic sector industry to determine OVOP from 2013-2016. Data that are used in this research is came from BPS, department of industry and commerce and also relevant agencies. This research used Location Quotient (LQ) and Incremental Capital Outpu RatiotI (ICOR) analysis technique. From this research, it can be known that from each sub district there are 1 to 5 basic sectors and wooden handmade furniture is determined to be a basic sector that is most seen in each sub district of gianyar. The investment needs value from 2013 to 2016 can be estimated from Rp. 47.755.780 billion to Rp. 68.088.251.000 billion which have been distributed to each sub district in gianyar. Keywords: OVOP, locatiom quotient (LQ) and estimation of investment needs value.