Journal article
Beban Pencemar dan Kapasitas Asimilasi Amonium dan Nitrat Saat Puncak Musim Barat di Teluk Jakarta
Yulianto Suteja
Volume : 2 Nomor : 1 Published : 2016, June
Journal of Marine and Aquatic Sciences
Abstrak
Teluk Jakarta merupakan teluk yang memiliki peranan penting bagi kehiduan di Jakarta, namun tinginya aktifitas di teluk ini menyebabkan potensi untuk terjadinya pencemaran sangat tingi terutama dari amonium dan nitrat. Puncak pencemaran umunya terjadi terutama saat musim hujan (musim barat). Pencemaran yang masuk ke dalam teluk dapat dinetralisir secara alami oleh perairan asalkan jumlah pencemaran tidak melebihi kapasitas asimilasnya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penghitungan total masukan (load), kapasitas asimilasi dan waktu tinggal amonium dan nitrat di Teluk Jakarta pada musim hujan. Data dari penelitian ini berasal dari data sekunder. Untuk total masukan bahan pencemar dihitung dari input sungai, atmosfer dan bidang batas. Dari penelitian didapatkan bahwa Teluk Jakarta memiliki total load bahan pencemar NH4 sebesar 115,8 x 109 mmol N/bulan dan NO3 sebesar 46,5 x 109 mmol N/bulan. Penyumbang terbesar untuk pencemaran NH4 berasal dari bidang batas sebesar 56,9% sedangkan untuk NO3 berasal dari sungai sebesar 70,1%. Sungai citarum memberikan beben pencemar NH4 sebesar 3,8 x 1010 mmol N/bulan dan NO3 sebesar 3,0 x 1010 mmol N/bulan yang paling tinggi dibandingkan Sungai Marunda, Priok dan Angke. Kapasitas asimilasi teluk Jakarta untuk NH4 sebesar 25,7 x 109 mmol N/bulan dan NO3 sebesar 24,1 x 109 mmol N/bulan. Hal ini menunjukkan total load bahan pencemar yang memasuki Teluk Jakarta lebih besar dari kapasitas asimilasi teluk. Waktu tinggal air di dalam teluk Jakarta selama 13,3 hari lebih besar dibandingkan waktu tinggal NH4 dan NO3 yang hanya 8,6 dan 9,2 hari.