Journal article
Optimasi sifat fisik tanah di zone perakaran untuk peningkatan produksi dan kualitas umbi kentang
I Made Nada I MADE MERTA Yohanes Setiyo
Volume : 2 Nomor : 1 Published : 2017, April
AGROTECHNO
Abstrak
Tujuan penelitian aplikasi sistem LEISA (Low External Input on Sustainable Agriculture) pada budidaya kentang adalah untuk peningkatan produktivitas dan kualitas kentang. Percobaan dirancang dengan rancangan acak kelompok (RAL) dengan lima perlakuan dosis pemupukan kompos kotoran ayam. Dosis pemupukan kompos adalah: 0 kg/ha (kontrol), 10 kg/ha, 12,5 ton/ha, 15 ton/ha, dan 17,5 ton/ha, dan 20 ton/ha yang dikombinasikan dengan pupuk NPK dosis 250 kg/ha. Parameter yang diamati adalah: sifat fisik tanah, kesuburan lahan, populasi bakteri di tanah, produktivitas lahan dan kualitas umbi kentang. Sistim LEISA dengtan dosis pupuk kompos 20 ton/ha mampu menghasilkan kentang menjadi 30,7 ton/ha atau 1,17 kg/pohon. Jumlah umbi kentang konsumsi hasil penelitian 2016 adalah sebesar 76,84–87,71 %, sedangkan kentang kelas bibit adalah 9,25–22,06 %. Porositas tanah mencapai 50 % dengan kemampuan tanah menahan air 28 % pada dosis pemupukan kompos kotoran ayam 15 ton/ha. Pada dosis ini kandungan bahan organic tanah lebih dari 5 % dengan KTK 23,8 me/100g atau lahan pada kategori subur. Selain itu, pada kondisi pH mendekati netral (6,8–6,9) bakteri yang ada dengan populasi 2,2 x 103–4,7 x 108 cfu.