Journal article

Optimalisasi Proses Fermentasi Bio-slurry Kotoran Sapi

Komang Suteja Pramana Yohanes Setiyo I GUSTI NGURAH APRIADI AVIANTARA

Volume : 7 Nomor : 1 Published : 2019, March

BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian)

Abstrak

Penelitian ini membahas mengenai fermentasi urin sapi menjadi biourin. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan proses fermentasi urin sapi menjadi biourin dengan pemberian starter biourin. Penelitian ini memakai Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah tanpa starter biourin, 10 persen starter biourin, 20 persen starter biourin, dan 30 persen starter biourin. Setiap perlakuan diberi 1 liter molase dan 1 buah aerator. Variable yang diamati adalah biochemical oxygen demand, derajat keasaman (pH), total dissolved solids, electrical conductivity, C-organik dan total-N. Hasil dari penelitian ini adalah penambahan starter tidak berpengaruh nyata terhadap proses fermentasi urin sapi. Namun proses fermentasi urin sapi dapat dipercepat dari 15 hari menjadi 6 hari, hal ini ditandai dengan nilai biochemical oxygen demand dan pH yang sudah menurun pada hari ke 6 fermentasi. Hasil fermentasi sudah sesuai dengan standar No.70/Permentan/SR.140/10/2011. Dari empat perlakuan pada proses fermentasi urin sapi, perlakuan tanpa starter biourin merupakan perlakuan yang terbaik. Perlakuan tersebut menghasilkan electrical conductivity 5670 mS, biochemical oxygen demand 2,8 mg/l, total dissolved solids 2835 ppm, derajat keasaman pH 6,24, C-organik 3,70 persen, N-total 0,13 persen dan rasio C/N 29,63. Namun, untuk kandungan N-total biourin belum cukup memenuhi standar Permenta yaitu 3 – 6 persen.