Journal article

Kajian Waktu dan Suhu Pelayuan Daun Alpukat dalam Upaya Pemanfaatannya sebagai Teh Herbal

I WAYAN RAI WIDARTA I DEWA GDE MAYUN PERMANA ANAK AGUNG ISTRI SRI WIADNYANI

Volume : 7 Nomor : 2 Published : 2018, May

Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan

Abstrak

Daun Alpukat mengandung komponen bioaktif yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pangan fungsional seperti teh herbal. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan suhu dan waktu pelayuan daun alpukat yang tepat sehingga menghasilkan teh herbal dengan karakteristik sensoris terbaik serta komponen bioaktif dan aktivitas antioksidan yang tinggi. Pelayuan dilakukan dengan cara pengukusan pada suhu 80, 90, dan 100°C selama 1, 3 dan 5 menit. Karakteristik teh yang diamati meliputi kadar total tanin, kadar total fenol, total flavonoid dan aktivitas antioksidan serta evaluasi sensorisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan waktu pelayuan yang terbaik diperoleh pada suhu 90°C selama 5 menit dengan karakteristik teh herbal daun alpukat yang dihasilkan yaitu total fenolik 296,48 mg/g ekstrak, total flavonoid 644 mg/g ekstrak, total tanin 315,14 mg/g ekstrak, warna seduhan teh coklat kekuningan, rasa agak tidak pahit dan aroma agak khas daun alpukat serta dengan penerimaan keseluruhan agak suka. Sementara itu, nilai IC50 baik yang diukur dengan metode DPPH maupun reducing power masing-masing adalah 527,93 mg/L dan 78,95 mg/L. Kesimpulannya, suhu dan waktu pelayuan daun alpukat berpengaruh terhadap komponen bioaktif dan aktivitas antioksidan yang terkandung pada teh herbal yang dihasilkan.