Journal article

Rebung Bambu Tabah (Gigantochloa Nigrociliata) Berpotensi Sebagai Bahan Afrodisiak pada Mencit Jantan

Anak Agung Sagung Alit Sukmaningsih K Ida Bagus Wayan Gunam NYOMAN SEMADI ANTARA PANDE KETUT DIAH KENCANA I WAYAN WIDIA

Volume : 18 Nomor : 3 Published : 2017, September

J Veteriner

Abstrak

Telah dilakukan penelitian mengenai potensi rebung bambu tabah sebagai bahan afrodisiak yang diujikan pada mencit jantan (Mus musculus). Sebanyak 24 mencit dikelompokkan menjadi empat perlakuan dan enam ulangan. Satu kelompok digunakan sebagai kontrol (P0). Tikus pada kelompok kontrol diberikan aquades. Tiga kelompok lainnya diberikan perlakuan ekstrak air bambu tabah (P1), ekstrak etanol bambu tabah (P2), dan ekstrak n-hexane bambu tabah (P3). Setiap hewan pada masing masing perlakuan diberikan ekstrak 200 mg/kg bb (bobot badan) sebanyak 0,2 mL ) secara oral selama 33 hari. Pengamatan perilakukawin berupa mount dan intromission dilakukan setiap 3 hari sekali. Setelah 33 hari hewan dikorbankan untuk dikoleksi epididimis bagian cauda yang digunakan dalam analisis spermatozoa dan pengambilan darah yang digunakan dalam analisis hormon testosteron serum. Hasil analisis dengan menggunakan uji one way Anova menunjukkan adanya perbedaan kadar hormon testosteron serum secara signifikan (p<0,05). Kelompok hewan dengan perlakuan etanol memiliki kadar hormon yang lebih tinggi dibandingkan kelompok lain. Kelompok hewan dengan perlakuan heksan memiliki kadar hormon terendah dengan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok perlakuan lain. Terjadi pula perbedaan motivasi seksual yang diamati pada perilaku kawin berupa mount dan intromission. Perbedaan jumlah dan waktu terjadinya mount dan intromission terjadi secara signifikan di antara kelompok perlakuan dan kontrol (p<0,05). Peningkatan jumlah mount dan intromission, serta semakin singkatnya waktu untuk mencapai mount dan intromission terjadi secara signifikan dibandingkan dengan kontrol dan diantara kelompok perlakuan (p<0,05). Hasil analisis data juga menunjukkan peningkatan motilitas spermatozoa tipe (a) yakni spermatozoa dengan gerakan yang progresif maju ke depan dan jumlah spermatozoa, terutama pada esktrak etanol rebung secara signifikan. Disimpulkan bahwa rebung bambu berpotensi sebagai bahan afrodisiak karena dapat meningkatkan hormon testosteron yang merupakan salah satu faktor penting dalam pengaturan sistem reproduksi serta dapat meningkatkan motivasi seksual yang diuji pada mencit jantan.