Journal article
Dampak pariwisata pasca erupsi gunung agung bagi usaha akomodasi masyarakat lokal di desa kedewatan ubud, bali
ANAK AGUNG PUTRI SRI NI PUTU RATNA SARI
Volume : 2 Nomor : 2 Published : 2018, November
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas
Abstrak
Penelitian ini berlokasi di desa Kedewatan Ubud Bali. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengidentifikasi perkembangan usaha akomodasi 2) mengkaji dampak ekonomi, sosial budaya dan lingkungan pasca erupsi Gunung Agung bagi usaha akomodasi masyarakat lokal di desa Kedewatan Ubud. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi , wawancara,kuesioner, studi kepustakaan. Sampel yang digunakan adalah pemilik usaha akomodasi yaitu masyarakat lokal dan data dianalisis dengan deskriptip kualitatif. Perkembangan usaha akomodasi masyarakat sampai saat ini sejumlah 65 buah usaha akomodasi yang terdiri dari ± 15 buah, villa ± 20 buah, pondok wisata ± 10 buah dan hotel ± 20 buah. Namun kepemilikan akomodasi adalah 46 % atau sebanyak 30 buah usaha akomodasi penduduk lokal desa Kedewatan, 54% atau 35 buah akomodasi milik bukan orang lokal. Dampak Ekonomi pasca erupsi Gunung Agung yang dirasakan pemilik usaha akomodasi masyarakat lokal adalah kategori cukup dengan skor 3,2. Hal ini mengindikasikan bahwa dari indikator pendapatan akomodasi, kesempatan kerja, harga lahan, tingkat hunian kamar, dampak terhadap usaha penunjang akomodasi dan perubahan status kepemilikan usaha akomodasi cukup berdampak dalam bidang ekonomi akibat erupsi. Dampak sosial budaya berada pada kategori cukup dengan rata-rata 2,4. Pada dampak sosial budaya yang terdiri dari indikator keamanan, pola kehidupan sosial budaya, keagamaan, cara pandang terhadap usaha akomodasi, pementasan kesenian, perubahan sistem kerja terjadi pula dampak yang cukup berpengaruh pasca erupsi Gunung Agung. Masyarakat pemiliki usaha akomodasi tetap bertahan dengan usaha akomodasi mereka karena menyadari bahwa desa Kedewatan memang kawasan pariwisata dengan harapan akan segera pulih pasca erupsi. Sedangkan dampak lingkungan juga cukup berdampak pasca erupsi dengan skor 2,9. Hal ini mengindikasikan bahwa dari indikator perubahan lingkungan alam, pengurangan pembangunan usaha akomodasi, pemeliharaan fasilitas, sampah/limbah, polusi dan pencemaran mengalami dampak yang cukup pasca erupsi. Beberapa hal yang bisa dilakukan seperti renovasi, perbaikan sedikit terhadap fasilitas yang rusak. Secara keseluruhan dampak ekonomi, sosial budaya dan lingkungan pasca erupsi Gunung Agung terhadap usaha akomodasi masyarakat lokal adalah cukup berdampak dengan skor rata-rata 2,8.