Journal article

PERSEPSI WISATAWAN NUSANTARA TERHADAP KONDISI KEPARIWISATAAN BALI

I Made Kusuma Negara

Volume : 3 Nomor : 1 Published : 2012, December

Jurnal Ilmiah Hospitality Management

Abstrak

Bali merupakan daerah tujuan wisata yang terkenal, baik bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Kunjungan wisatawan nusantara dari daerah yang satu ke daerah yang lain memberikan dampak ekonomi yang relatif tinggi dan mendorong berbagai sektor untuk membangun potensinya. Oleh karena itu, potensi wisatawan nusantara penting pula untuk digarap. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi wisatawan nusantara terhadap kondisi kepariwisataan di Bali serta untuk mengetahui hubungan latar belakang sosial ekonomi dan demografi wisatawan nusantara dengan persepsinya terhadap kondisi kepariwisataan di Bali. Penelitian bertempat di Bali dengan sampel lokasi yang bertempat di pintu keberangkatan udara di Bali, yaitu Airport Ngurah Rai. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik bukan peluang (non-probability sampling) sebanyak 150 orang yang diwawancarai menggunakan metode pemilihan sampel secara kebetulan. Variabel terdiri dari variabel sosial ekonomi dan demografi serta variabel persepsi terhadap kondisi kepariwisataan Bali (obyek fisik dan pelayanan). Untuk mengetahui persepsi wisatawan nusantara terhadap kondisi kepariwisataan di Bali dianalisis dengan analisis deskriptif. Sedangkan untuk mengetahui hubungan latar belakang sosial ekonomi dan demografi wisatawan nusantara dengan persepsinya terhadap kondisi kepariwisataan di Bali dipakai analisis koefisien kontingensi. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari tujuh belas kriteria, variabel yang menyatakan cukup adalah kebersihan fasilitas umum, kebersihan daya tarik wisata, kualitas fasilitas transportasi, kesesuaian harga barang, kesesuaian harga pelayanan jasa serta kualitas pelayanan pedagang. Sedangkan dari delapan variabel sosial ekonomi dan demografi, hanya variabel tempat tinggal menetap wisatawan nusantara yang signifikan dengan persepsinya terhadap kondisi kepariwisataan di Bali. Selebihnya, jenis kelamin, usia, pekerjaan, status perkawinan, tingkat pendidikan, pengeluaran per bulan serta tempat menginap wisatawan nusantara, tidak signifikan. Menyikapi hasil analisis tersebut, kebersihan fasilitas umum, kebersihan di daya tarik wisata, kualitas fasilitas transportasi, serta kualitas pelayanan pedagang perlu dioptimalkan, baik melalui pembinaan maupun mengintensifkan komunikasi dengan instansi terkait. Selain itu, wisatawan nusantara perlu lebih digali kembali potensinya, selain menumbuhkembangkan rasa kecintaan terhadap budaya nusantara, juga dapat meningkatkan taraf hidup pada destinasi yang dikunjunginya.