Journal article

Tinjauan Buku Religious Tourism in Asia and the Pacific (Islam and Tourism)

I MADE ADIKAMPANA

Volume : 16 Nomor : 1 Published : 2016, December

Analisis Pariwisata

Abstrak

Tulisan tentang Islam dan Pariwisata bertujuan untuk mengetahui volume, pertumbuhan serta beragam nilai, baik ekonomi, politik, sosial, maupun budaya, khususnya dari kegiatan pariwisata yang dilakukan oleh umat Muslim. Memang masih banyak yang belum memahami dengan jelas tentang Islam dan Muslim. Islam adalah sebuah agama, sedangkan Muslim merupakan sebutan untuk para pengikutnya atau penganut agama Islam. Dalam Islam, Quran (kitab suci Islam) menjadi aturan dari setiap kegiatan, termasuk dalam kegiatan mengisi waktu luang (rekreasi : pariwisata). Dengan demikian berkegiatan pariwisata oleh umat Muslim tidak hanya ditentukan oleh keputusan pribadi, namun harus mengikuti aturan atau hukum Islam. Hukum ini lebih menekankan pada keseimbangan antara kebutuhan individu dan kepentingan sosial umat Muslim. Penganut Islam tersebar di berbagai negara, dengan keragaman budaya dan kelompok etnis. Sehingga dalam memahami Islam, sangat penting untuk membedakan antara agama dengan isu-isu budaya atau etnis. Disamping itu penganut Islam juga terbagi ke dalam beberapa kelompok aliran keyakinan seperti Syiah, Sunni, dan kelompok lainnya. Jumlah umat Muslim seluruh dunia berdasarkan estimasi tahun 2009 sebesar 23 % dari total populasi dunia atau sekitar 1,57 miliar orang. Dari jumlah tersebut, 60 % berada di Asia, 20 % tinggal di Timur Tengah dan Afrika bagian utara, sedangkan sisanya tersebar di bagian benua lainnya. Walaupun terdapat perbedaan dan kompleksitas dalam Islam, namun ada satu hal yang menjadi pemersatu umatnya yaitu menunaikan Haji atau perjalanan ibadah ke Mekah (tempat kelahiran Nabi Muhammad), Arab Saudi. Ibadah Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilakukan umat Muslim jika mempunyai kemampuan fisik dan finansial. Kegiatan ini hanya dapat dilakukan pada musim Haji setiap tahun. Tercatat ada sekitar 2,5 juta umat Muslim pada tahun 2008 yang melaksanakan ibadah Haji. Dari data tersebut, sekitar 68 % berasal dari luar Arab Saudi. Jika dibandingkan dengan ibadah Haji tahun sebelumnya, jumlah Muslim yang berasal dari luar ini mengalami pertumbuhan sebesar 1,3 %. Angka pertumbuhan tersebut sangat dipengaruhi oleh kuota Haji setiap negara asal. Selain itu jutaan umat Muslim dunia setiap tahun juga mengadakan perjalanan Umrah ke Arab Saudi. Umrah merupakan perjalanan ibadah yang dapat dilaksanakan sepanjang tahun/tidak harus pada musim Haji. Jumlah umat Muslim yang melaksanakan Umrah pada tahun 2008 diketahui sebesar 2,25 juta orang. Perjalanan umat Muslim ke Arab Saudi, baik untuk menunaikan Haji ataupun Umrah lebih banyak memanfaatkan angkutan udara. Selain itu berbagai fasilitas telah disediakan oleh pemerintah Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan umat Muslim selama menunaikan ibadah Haji dan Umrah. Perjalanan lain terkait dengan ibadah keagamaan yang dilakukan umat Muslim adalah Ziarah atau mengunjungi Masjid dan tempat-tempat yang dianggap suci oleh umat Muslim. Ziarah merupakan ekspresi budaya simbolis umat Muslim terutama di negara-negara yang berada di luar Jazirah Arab. Diperkirakan jumlah yang melakukan Ziarah lebih besar lagi, mengingat mayoritas umat Muslim berada di wilayah Asia dan mempunyai budaya mengunjungi tempat-tempat tertentu untuk mempertebal kepercayaan dan keyakinannya. Berbagai bentuk perjalanan yang dilakukan oleh umat Muslim terutama Haji, Umrah, dan Ziarah menunjukkan adanya kecenderungan untuk memilih destinasi islami atau destinasi yang menawarkan produk pariwisata berbasis Islam. Pemilihan ini dimaksudkan untuk mendorong pengembangan pariwisata islami dan meminimalkan dampak negatif sosial budaya yang mungkin akan terjadi. Pasar pariwisata islami (Muslim) mempunyai peran penting dalam pengembangan pariwisata, tidak hanya di Asia namun juga pariwisata dunia. Setiap tahun, jumlah Muslim yang melaksanakan perjalanan ibadah Haji, Umrah, dan Ziarah selalu mengalami peningkatan dan diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan peningkatan populasi Muslim global. Secara politik, pariwisata islami juga dipandang sebagai instrumen penting untuk pengembangan ekonomi nasional dan pembangunan karakter bangsa. Pengembangan pariwisata islami diarahkan untuk penyediaan produk dan layanan yang dapat melengkapi kegiatan ibadah dan juga harus sensitif terhadap kebutuhan masyarakat lokal serta umat Muslim yang menjadi wisatawan. Dengan demikian pariwisata islami akan mampu menciptakan secara intensif pengalaman pribadi dan sebagai media untuk berbagi pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang Islam.