Journal article

ANALISIS RISIKO SUPPLY CHAIN PADA PT. PERIKANAN NUSANTARA (PERSERO) CABANG BENOA BALI

Fitri Puji Lestari RATNA KOMALA DEWI I Ketut Suamba

Volume : 12 Nomor : 2 Published : 2018, December

Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis SOCA

Abstrak

ANALISIS RISIKO SUPPLY CHAIN PADA PT. PERIKANAN NUSANTARA (PERSERO) CABANG BENOA BALI Fitri Puji Lestari, Ratna Komala Dewi, I Ketut Suamba Program Studi Agribisnis, Fakultas pertanian, Universitas Udayana Abstract Kompleksitas jaringan supply chain yang melibatkan banyak pihak dan banyaknya ketidakpastian yang terjadi secara mendadak menjadi tantangan dalam pengelolaan supply chain perusahaan. Kondisi tersebut rentan terjadinya suatu risiko yang berdampak pada proses bisnis perusahaan. PT. Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa Bali merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang penangkapan, pengolahan dan penyimpanan perikanan tangkap untuk di ekspor keluar negeri maupun dijual dalam negeri. Pengidentifikasian risiko melalui pemetaan Supply Chain Operations Reference (SCOR) diperoleh 21 risk event dan 51 risk agent yang tersebar pada acitivity plan, source, make, deliver, dan return. Risiko-risiko yang telah teridentifikasi dianalisis menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Risiko yang tertinggi masuk pada kategori Intoreable dengan nilai RPN tertinggi yaitu 441, dan risiko yang terendah masuk pada kategori BroadlyAcceptable dengan nilai RPN terendah yaitu 8. Terdapat delapan rencana mitigasi untuk meminimalisir risiko di PT. Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Benoa Bali yaitu: (1) pelatihan kedisiplinan dalam bekerja, top manager lebih ketat monitoring pekerjaan, dan memberikan reward and punishment, (2) mempengaruhi atau membujuk customer lain untuk membeli ikan lebih banyak, memberikan penalti, dan memperjelas tentang PO, (3) melakukan analisa min max stock, (4) evaluasi ulang perencanaan sumberdaya manusia, (5) meeting pengusulan alur prosedur terbaik, (6) menyamakan timbangan dan memperkecil toleransi penyusutan, (7) memperhitungkan penambahan aset, (8) perekrutan sumberdaya manusia baru dan pelatihan terhadap karyawan baru. Saran yang diberikan oleh peneliti antara lain yaitu perusahaan perlu melakukan penilaian risiko secara berkala dan berkelanjutan agar dapat melakukan mitigasi untuk meminimalisir kerugian jika terjadi risiko yang berakibat negatif pada perusahaan.