Journal article
ANALISIS RISIKO PENDAPATAN CABAI MERAH PADA LAHAN SAWAH DATARAN TINGGI DI KABUPATEN KARANGASEM, BALI
NYOMAN PARINING RATNA KOMALA DEWI
Volume : 12 Nomor : 1 Published : 2018, December
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis SOCA
Abstrak
ANALISIS RISIKO PENDAPATAN CABAI MERAH PADA LAHAN SAWAH DATARAN TINGGI DI KABUPATEN KARANGASEM, BALI Nyoman Parining1 dan Ratna Komala Dewi2 1&2Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana pariningnyoman6@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan, tingkat risiko pendapatan, sumber dan mitigasi risiko pendapatan usahatani cabai merah. Analisis usahatani digunakan untuk mengetahui pendapatan; coefficient variation untuk mengukur risiko pendapatan, dan analisis deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi sumber dan mitigasi risiko pendapatan. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja yaitu di Subak Iseh, Kabupaten Karangasem. Penelitian ini menggunakan data sekunder serta data primer. Responden diambil secara acak sederhana, yaitu petani yang mengusahakan cabai merah pada tahun 2016/2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani cabai merah pada musim hujan sebesar Rp 42.793.576,79/ha/musim tanam dan Rp 46.541.506,17/ha/musim tanam pada musim kemarau. Risiko pendapatan bersumber dari pesaing, lingkungan fisik, dan lingkungan operasional. Jenis risiko antara lain harga; keadaan cuaca dan iklim; serangan hama dan serangan penyakit; gulma; dan teknik berusahatani yang belum optimal. Tingkat risiko pendapatan pada musim hujan (3,06) lebih tinggi dibandingkan pada musim kemarau (2,89). Mitigasi risiko pendapatan adalah (1) risk planning melalui pemilihan benih tahan serangan hama penyakit dan cekaman lingkungan; memilih waktu tanam yang tepat, memilih teknik budidaya dan panen yang lebih baik; menentukan luas tanam yang optimal; (2) risk limitation, yaitu organisasi subak mengembangkan kemitraan usaha yang handal dalam pemasaran produk. Kata kunci: risiko, pendapatan, cabai merah, lahan sawah, dataran tinggi RED PEPPER INCOME RISK ANALYSIS ON WETLAND HIGHLAND IN KARANGASEM DISTRICT, BALI ABSTRACT This study aimed to determine the income, sources and risk mitigation, as well as the level of income risk of red chili farming. Farming analysis is used to know the income; coefficient variation to measure income risk, and qualitative descriptive analysis to identify sources and mitigate income risk. The research location was chosen purposely in Subak Iseh, Karangasem regency. This study uses secondary data as well as primary data. Respondents were taken at simple random, ie, farmers who planted red pepper in 2016/2017. The results showed that the income of red pepper farming in the rainy season was Rp 42.793.576,79/ha/ planting season and Rp 46,541,506.17/ha/planting season during the dry season. Risk of revenue comes from competitors, the physical environment condition, and the operational environment. The types of risks include price; weather and climate condition; pests infestation and disease infection; weeds; and un-optimally applied farming techniques. The level of income risk in the rainy season (3.06) was higher than that in the dry season (2.89). Risk mitigation of income was (1) risk planning, through the selection of plant resistant variety to the potential pest and disease and also resitant to environmental stress; choosing the right planting time, choosing better cultivation and harvesting techniques; determine optimal cropping area; (2) risk limitation, ie subak organization needs to develops a reliable business partnership in product marketing. Keywords: risk, income, red pepper, wetland, highland