Journal article
pelatihan pemanfaatan garam krosok menjadi garam spa (bath salt dan foot salt) di desa Jimbaran Kuta Selatan Badung Bali
Volume : 14 Nomor : 2 Published : 2015, November
Jurnal Udayana Mengabdi
Abstrak
ABSTRACT Salt is an important commodity used for complementary seasonings into the kitchen so savory and delicious cuisine. In Bali , the salt produced traditionally by farmers in the salt fields that lie on the coast, especially in the village of Jimbaran. But now, only a few people in Bali who are still undergoing profession salt farmers. Inequality between the necessities of life and income of farmers make they switched professions to improve their living standards. Innovation and salt processing technology for farmers are needed for having an impact on the welfare of the farming community of salt. One way to do was given the knowledge and skill in order to improve the processing salt product with higher value such as Salt for SPA (Bath Salt and Foot Salt) in Jimbaran Regency. Bath and Foot Salt were produced by combination of salt, essential oils, coloring and simplisia. The salt farmer has proven their skill and ability to produce the good quality product of bath salt and foot salt. Bath salt and Foot salt that combine with essential oil, coloring and simplisia was the most favored by the panelist. Keywords : salt, bath salt, foot salt, essential oil, simplisia PENDAHULUAN Bali merupakan salah satu wilayah dengan penduduknya bermata pencaharian sebagai petani garam, terutama pada daerah pesisir pantai yaitu Pantai Amed, Tianyar (Karangasem), Pesinggahan (Klungkung), Suwung (Denpasar) dan Jimbaran (Badung). Petani garam di Desa Jimbaram merupakan suatu kelompok usaha mikro dengan jenis produk yang diproduksi adalah garam dapur. Mereka memproduksi garam tidak langsung memanfaatkan dan mengolah air laut untuk dikristalkan menjadi garam, melainkan usaha produksi dengan membersihkan garam tambang atau garam krosok yang didatangkan dari daerah Madura. Hal ini terjadi dengan berubahnya lingkungan dan kadar garam air laut di pesisir pantai Jimbaran Badung yang makin berkurang. Harga beli garam Madura dengan tekstur kasar adalah 1500/kg sedangkan harga jual garam dapur yang telah diolah oleh petani garam di Desa Jimbaran adalah 2500/kg. Penghasilan rata-rata perbulan hanya sebesar 200 ribu rupiah. Untuk mengatasi hal tersebut diatas dibutuhkan suatu pengenalan inovasi dan teknologi pengolahan garam bagi petani sehingga harapannya dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat petani garam. Salah satu cara yang dilakukan kali ini adalah diberikan pelatihan pemanfaatan garam krosok tersebut menjadi suatu produk garam dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi yaitu garam spa (bath salt dan foot salt). Pada pelatihan kali ini akan diberikan pelatihan serta pemberian informasi mengenai spa, kosmetika serta pengolahan garam krosok menjadi garam spa. Bali sebagai tempat pariwisata memiliki berbagai macam fasilitas dan sarana liburan dan relaksasi seperti Spa. Perkembangan Spa pada saat ini begitu pesat di Bali sehingga hal ini menjadi peluang untuk masyarakat lokal memperluas lapangan pekerjaan serta meningkatkan taraf hidup melalui menjadi pemasok produk spa. Petani garam dapat tetap memproduksi garam untuk dijual di masyarakat umum serta melakukan inovasi produk melalui diferensiasi produk garam menjadi komoditi spa yaitu Garam Spa. Inovasi usaha garam ini tidak hanya berfokus pada produk garam saja tetapi juga kemasannya.