Journal article

Studi Farmakokinetika Kodein pada Kelinci setelah Pemberian Intravena Bolus

Gelgel Wirasuta Ni Made Listiari DEWA AYU SWASTINI

Volume : 11 Nomor : 2 Published : 2019, August

BULETIN VETERER UDAYANA

Abstrak

Kodein sering ditemukan dalam heroin ilegal. Pemanfaatan kodein sebagai marker pengguna heroin ilegal diperlukan data farmakokinetik kodein. Sebelas kelinci diinjeksi dengan 11,04 mg kodein melalui vena marginalis. Darah diambil pada menit ke-5, 15, 30, 60, 90, dan 120 setelah pemberian. Serum disimpan pada suhu -20 oC sebelum dianalisis. Protein darah diendapkan menggunakan isopropanol. Kodein diekstraksi menggunakan kloroform: isopropanol (3:1) dengan dafar fosfat 0,2 N, pH 9,3 kemudian dielusi dengan fase gerak toluene-asetone-etanol-amonia (45:45:7:3) dan fase diam plat alamunium silika Gel 60 F254. Kodein ditetapkan dengan spektrofotodensitometri pada 215 nm. Batas deteksi dan kuantisasi kodein adalah 184,43 ng/spot dan 563,62, berturut-turut. Rerataan perolehan kembali ekstraksi adalah 60,60%. Profil konsentrasi kodein menurut pada fase awal dan kembali meningkat pada pase akhir, hal ini menandakan telah terjadi siklus enterohepatis. Kodein mengikuti kompartemen model orde pertama dengan waktu paruh 30,61 menit dan volume distribusi 7760,50 mL. Siklus enterohepatika mengakibatkan perpanjangan waktu paruh.