Journal article
Panjang Siklus Estrus dan Struktur Histologi Ovarium Tikus Putih Setelah Pemberian Ekstrak Etanol Daun Kaliandra Merah
Kadek Mardika Iriani Setyawati ANAK AGUNG KETUT DARMADI
Volume : 19 Nomor : 3 Published : 2018, September
Jurnal Veteriner
Abstrak
Daun kaliandra merah (Calliandra calothyrsus Meissn.) mengandung senyawa kimia antara lain flavonoid, tanin dan steroid. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak daun kaliandra merah berpengaruh terhadap reproduksi mencit jantan, namun belum pernah dilakukan penelitian tentang pengaruhnya terhadap siklus estrus dan histologi ovarium tikus putih betina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi daun kaliandra merah sebagai fitoestrogen terhadap organ reproduksi betina dengan melihat siklus estrus, struktur histologi, dan bobot ovarium. Dua puluh empat ekor tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar betina umur 54 hari dibagi menjadi empat kelompok yaitu satu kontrol plasebo (diberi pelarut Na-CMC 0,5%), dan tiga kelompok perlakuan ekstrak daun kaliandra merah dosis 17,5; 35; dan 70 mg/kg BB. Perlakuan diberikan selama 20 hari sebanyak 1 ml ekstrak/ekor/hari secara oral (gavage). Dibuat apusan vagina kemuadian diamati setelah hari ke-5 perlakuan setiap 8 jam/ hari selama tiga kali siklus estrus (15 hari). Di hari terakhir perlakuan (hari ke-21), tikus dibedah untuk isolasi organ ovarium. Ovarium ditimbang kemudian dipreparasi histologi dengan metode parafin dan pewarnaan Hematoxylin-Eosin. Parameter yang diamati adalah struktur histologi (jumlah folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier, folikel de Graff, korpus luteum, dan folikel atresia) dan bobot ovarium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kaliandra merah (C. calothyrsus Meissn.) memiliki potensi fitoestrogen mempersingkat fase proestrus dan estrus, meningkatkan jumlah korpus luteum, serta menurunkan bobot ovarium secara nyata pada dosis 70 mg/kg BB.