Journal article
Morfologi dan Perkembangan Skeleton Fetus Tikus (Rattus norvegicus L.) yang Diberi Pakan Mengandung Kulit Nanas (Ananas comosus Merr.) selama Kebuntingan
Ni Komang Frely Astuti Iriani Setyawati Inna Narayani
Volume : 6 Nomor : 1 Published : 2019, March
METAMORFOSA Journal of Biological Sciences
Abstrak
Ransum yang mengandung kulit nanas dikhawatirkan dapat mengganggu metabolisme induk karena adanya bromelin. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 16 ekor tikus bunting yang dibagi menjadi empat kelompok perlakuan. Induk bunting diberikan ransum yang mengandung 0 (K); 4,35 (P1); 8,70 (P2); dan 13,05 (P3) g/ekor/hari kulit nanas dalam ransum. Parameter yang diamati dari morfologi fetus yaitu jumlah fetus hidup, bobot, panjang dan kelainan fetus dan perkembangan skeleton fetus meliputi penulangan kerangka aksial (costae, sternebra, dan vertebra) dan kerangka apendikular (vertebra cauda, metakarpus, dan metatarsus). Data dianalisis dengan SPSS versi 22 menggunakan uji One Way Anova atau uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fetus tikus dari induk yang diberi ransum mengandung kulit nanas selama kebuntingan menunjukkan pengaruh teratogenik. Kelainan morfologi fetus berupa hemoragi ditemukan pada dosis 8,70 (P2) dan dosis 13,05 (P3) g/ekor/hari. Pemberian ransum yang mengandung kulit nanas menghambat penulangan kerangka apendikular pada metakarpus, metatarsus dan vertebra cauda.