Journal article
MORFOLOGI DAN PERKEMBANGAN SKELETON FETUS TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG DAUN KALIANDRA (Calliandra calothyrsus) SELAMA KEBUNTINGAN
Ruth Ellisa Christiani Iriani Setyawati Dwi Ariani Yulihastuti
Volume : 20 Nomor : 2 Published : 2016, December
jurnal biologi
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi fetus dan perkembangan skeleton fetus tikus setelah pemberian ransum yang mengandung daun kaliandra. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 16 ekor tikus bunting yang dibagi menjadi empat kelompok perlakuan yakni 0; 10; 17,5 dan 25% tepung daun kaliandra. Ransum diberikan dua kali sehari masing-masing 20 g/ekor/hari selama 30 hari (7 hari adaptasi pakan, 21 hari masa kebuntingan dan 1 hari setelah kelahiran). Sehari setelah kelahiran, semua fetus dipisahkan dari induk untuk preparasi dan analisis lebih lanjut. Data dianalisis secara statistik menggunakan aplikasi SPSS versi 22. Jika distribusi data normal, maka data dianalisis dengan uji One Way-ANOVA dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) untuk melihat perbedaan antar kelompok perlakuan. Pemberian ransum daun kaliandra pada tikus bunting menurunkan bobot dan panjang fetus serta meningkatkan hemoragi, namun tidak menyebabkan kematian dan tidak menurunkan jumlah fetus hidup. Pemberian ransum daun kaliandra tidak berpengaruh terhadap penulangan vertebrae, costae, dan sternebrae, akan tetapi menghambat penulangan pada ruas metakarpus, metatarsus dan vertebrae cauda. Kata kunci: Calliandra calothyrsus, morfologi fetus, skeleton