Journal article

Jumlah sel-sel spermatogenik dan histologis testis mencit (Mus musculus L.) pascapemberian ekstrak daun kaliandra merah (Calliandra calothyrsus Meissn.) dengan dosis dan interval waktu yang berbeda

Ni Made Estriana Pranadya Iriani Setyawati Dwi Ariani Yulihastuti

Volume : 23 Nomor : 1 Published : 2019, June

Jurnal Biologi Udayana

Abstrak

Senyawa tanin dalam bentuk asam tanat diketahui dapat menghambat aktivitas akrosin spermatozoa dan aktivator plasminogen, yang merupakan suatu mekanisme antifertilitas. Daun kaliandra merah (Calliandra calothyrsus Meissn.) berpotensi dikembangkan sebagai obat herbal, namun daun ini mengandung tanin terkondensasi yang cukup tinggi, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kaliandra merah terhadap reproduksi mencit jantan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yaitu dosis dan lamanya waktu perlakuan atau interval waktu dengan variasi empat dosis dan tiga lama perlakuan yang berbeda. Penelitian terdiri atas 12 perlakuan dengan masing-masing tiga ulangan, yaitu kontrol (NaCl 0,9%) dan pemberian ekstrak daun kaliandra merah dosis 2, 4, dan 6 mg/kg BB berat badan mencit dengan waktu perlakuan selama 7, 14, dan 21 hari. Sehari setelah masa perlakuan berakhir, organ testis diisolasi dan dibuat sediaan preparat histologis. Parameter yang diamati yaitu jumlah sel-sel spermatogonia, spermatosit dan spermatid mencit. Metode perhitungan dilakukan secara langsung dengan mengamati sel-sel yang tersusun di tubulus seminiferus pada sediaan histologi testis untuk setiap perlakuan dan ulangan dengan menggunakan kamera mikroskopik dan software Image Raster dari Optilab. Data yang diperoleh dianalis dengan One Way Anova dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Pemberian ekstrak daun kaliandra merah (calliandra calothyrsus meissn.) dengan dosis dan interval waktu yang berbeda menurunkan jumlah sel-sel spermatogenik testis mencit (mus musculus l.) dengan susunan sel- sel spermatogenik yang semakin tidak teratur, renggang dan lumen yang tidak terisi penuh spermatozoa.