Journal article

KANDUNGAN GULA TEREDUKSI DAN VITAMIN C DALAM BUAH PISANG NANGKA (Musa paradisiaca forma typica) SETELAH PEMERAMAN DENGAN ETHREL DAN DAUN TANAMAN

Ni Putu Harta Diani Pande MADE RIA DEFIANI NI LUH ARPIWI

Volume : 0 Nomor : 2 Published : 2017, September

Simbiosis (Journal of Biological Science)

Abstrak

INTISARI Pisang nangka merupakan salah satu jenis pisang yang dapat dijadikan produk olahan. Lama waktu matang yang relatif lebih panjang menyebabkan ketersediaan pisang nangka terbatas. Pemeraman baik secara alami maupun kimiawi dapat dilakukan dan tingkat kematangan pisang ditentukan melalui penampakan morfologi dan analisis kimiawi. unEksplorasi dilakukan dengan pemanfaatan daun gamal, daun kakao, daun pisang dan etilen serta lama waktu pemeraman terhadap tingkat kematanganbuah,kandungan vitamin C dan kadar gula tereduksi. Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, yaitu lama pemeraman dengan 3 perlakuan yaitu L1 (pemeraman selama 3 hari), L2 (pemeraman selama 6 hari) dan L3 (pemeraman selama 9 hari) dan cara pemeraman yang digunakan yaitu C0 (kontrol), C1 (pemeraman dengan etilen 0,5%), C2 (Pemeraman dengan daun pisang), C3 (pemeraman dengan daun gamal) dan C4 (pemeraman dengan daun kakao) digunakan dalam penelitian. Masing – masing kombinasi perlakuan diulang 4 kali dengan 3 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan cara pemeraman menggunakan daun kakao dan etilen 0,5% mempengaruhi kematangan buah pisang nangka. Etilen 0,5% dapat meningkatkan skor tingkat kematangan buah dan vitamin C. Daun kakao berpengaruh pada peningkatan skor kematangan buah, kadar gula tereduksi dan kandungan vitamin C. Semakin lama pemeraman dapat meningkatkan skor pematangan buah pisang nangka dan meningkatkan kadar gula tereduksi. Kata kunci : Pisang nangka, etilen, daun kakao, daun pisang, daun gamal