Journal article

Perkembangan bibit aren (Arenga pinnata) yang dikultur dengan media MS dan WPM

MADE RIA DEFIANI Ida Ayu Astarini ENIEK KRISWIYANTI NI LUH SURIANI

Volume : 0 Nomor : 1 Published : 2020, March

JURNAL SIMBIOSIS

Abstrak

Tanaman aren tergolong dalam keluarga Palmae. Secara ekonomis, pohon aren sangat bermanfaat dimana daunnya digunakan untuk keperluan upacara adat di Bali, nira dapat diproses untuk m inuman khas Bali yang dikenal dengan nama “tuak”, dan buahnya untuk penganan seperti kolak dan es campur. Perbanyakan tanaman aren secara alami sulit dilakukan karena benih aren memiliki masa dormansi yang panjang. Alternatif perbanyakan dapat dilakukan dengan teknik kultur jaringan. Media kultur (MS atau WPM) dapat ditambah hormon auksin dan sitokinin untuk mempercepat induksi tunas atau akar. Tujuan penelitian adalah menentukan media kultur yang cocok untuk pertumbuhan apokol secara aseptik. Hormon a uksin yaitu 2.4 - D 4 ppm ditambahkan ke media untuk induksi kalus, sedangkan IB A 1.5 ppm diberikan untuk induksi akar. Hormon BAP 1.5 ppm yang tergolong sitokinin ditambahkan untuk menginduksi tunas. Bahan tanaman menggunakan apokol aren dengan 10 ulangan . Parameter yang diamati adalah kalus yang terbentuk dan pertumbuhan eksplan. Hasil penelitian menunjukkan pada umur 6 minggu setelah kultur eksplan berupa apokol, dapat terlihat massa kalus pada media WPM dengan tambahan 2.4 - D, sedangkan tambahan IB A da n BAP tidak menunjukkan pertumbuhan dari eksplan apokol. Pengamatan anatomi menunjukkan eksplan apokol menunjukkan struktur perkembangan yang sama untuk semua perlakuan, dimana diferensiasi baru dimulai setelah fase globuler . Ka