Journal article
Optimasi Metode Cryotherapy untuk Mengeliminasi Virus pada Tunas Kentang In Vitro
Ida Ayu Astarini Angel Chappell Douglas Scheuring Sean Michael Thompson Julian Creighton Miller
Volume : 26 Nomor : 1 Published : 2016, June
Jurnal Hortikultura (Journal of Horticulture)
Abstrak
Penggunaan benih kentang generasi awal dan bebas virus merupakan kunci keberhasilan produksi kentang berkualitas. Cryotherapy (perendaman dalam nitrogen cair) merupakan teknik terbaru untuk mengeliminasi virus pada benih kentang. Salah satu kendala dalam penerapan teknologi cryotherapy ialah tingkat daya hidup eksplan yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas teknik enkapsulasi-dehidrasi untuk mendapatkan tunas yang sehat setelah perendaman dalam nitrogen cair. Ujung tunas in vitro ukuran 2–3 mm dari empat genotipe kentang di prakultur selama 3 hari secara bertahap pada media MS dengan penambahan gula 0,25 M, 0,5 M, dan 0, 75 M. Kemudian tunas dienkapsulasi, didehidrasi selama 5 jam, lalu direndam dalam nitrogen cair selama 60 menit lalu dihangatkan kembali dalam waterbath selama 3 menit. Tunas dalam kapsul kemudian dikulturkan pada media MS +30 g/l sukrosa + 8 g/l agar + 0,4 mg/l BAP + 1 mg/l GA3 untuk pemulihan, lalu dipelihara di ruang kultur dengan suhu 24oC. Daya hidup ujung tunas diamati pada minggu ke-8 dengan menggunakan kriteria skoring sebagai berikut: (1) pemutihan jaringan dan tidak ada respons pertumbuhan, (2) kalus mencokelat, (3) kalus hijau, (4) tumbuh tunas, dan (5) planlet sehat. Hasil penelitian menunjukkan daya hidup ujung tunas bervariasi antargenotipe. Skor daya hidup berkisar 1–2 (frekuensi 2–10) pada perlakuan nitrogen cair, yang menunjukkan tidak ada respons pertumbuhan tunas, beberapa memperlihatkan pertumbuhan kalus. Tunas pada perlakuan kontrol (tanpa perendaman dalam nitrogen cair) menunjukkan skor daya hidup 5 (frekuensi 1–7), di mana ujung tunas mampu beregenerasi menjadi planlet.