Journal article

POTENSI EKSTRAK DAUN CENDANA (Santalum album L.) SEBAGAI SENYAWA PENGHAMBAT JAMUR Candida albicans

Komang Swandiyasa NI MADE PUSPAWATI IDA AYU RAKA ASTITI ASIH

Volume : 13 Nomor : 2 Published : 2019, July

Jurnal Kimia ( Journal Of Chemistry)

Abstrak

Penyakit yang disebabkan oleh jamur Candida albicans (C.albicans) seperti penyakit mulut, kulit dan kuku masih banyak ditemui di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antijamur ekstrak n-heksana, kloroform, dan n-butanol daun cendana dalam menghambat pertumbuhan jamur C. albicans dan menentukan konsentrasi hambat minimum ekstrak yang paling aktif serta mengidentifikasi senyawa aktifnya. Pengujian aktivitas antijamur dilakukan dengan metode difusi cakram dan identifikasi senyawa aktif dengan LC-MS/MS. Maserasi 1 kg serbuk daun cendana dengan metanol menghasilkan 86,80 g ekstrak kental metanol. Partisi terhadap 40 g ekstrak kental metanol dengan n-heksana, kloroform, dan n-butanol diperoleh 12,60 g ekstrak n-heksana, 6,20 g kloroform, dan 1,20 g n-butanol. Hasil uji aktivitas antijamur menunjukkan ekstrak n-heksana mampu menghambat pertumbuhan jamur C.albicans dengan diameter hambat terbesar yaitu 13 mm, diikuti dengan kloroform 9 mm, dan n-butanol 8 mm. Ekstrak aktif n-heksana yang aktif sebagai antijamur selanjutnya dibuatkan variasi konsentrasi untuk mendapatkan daya hambat minimum. Pada konsentrasi 95, 90 dan 85 % ekstrak n-heksana memberikan daya hambat berturut-turut sebesar 12,04, 15,8, dan 13 mm. Sementara pada konsentrasi 80% memberikan daya hambat minimum dengan diameter hambat sebesar 9,32 mm. Analisis spektra massa dari dua puncak kromatogram hasil LC-MS/MS dengan program MassLynx V4.1 dan berdasarkan database web Chemspider , maka ekstrak n-heksana daun cendana diduga mengandung senyawa benzofurazan dan 2-picolylamine yang aktif sebagai antijamur.