Journal article

SPESIASI DAN BIOAVAILABILITS LOGAM BERAT Pb DAN Cu PADA SEDIMEN LAUT DI KAWASAN PANTAI CELUKAN BAWANG KABUPATEN BULELENG-BALI

I MADE SIAKA Dwinda Safitri OKA RATNAYANI

Volume : 5 Nomor : 2 Published : 2017, October

Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry)

Abstrak

Karakteristik logam berat pada organisme dan sistem ekologis tidak dapat diterangkan hanya dengan mengetahui kandungan logam total dalam perairan, melainkan dengan penentuan bentuk geokimia atau spesies logam tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan spesiasi dan bioavailabilitas logam berat Pb dan Cu pada sedimen di Kawasan Pantai Celukan Bawang Buleleng, Bali. Analisis logam total, spesiasi dan bioavailabilitas ditentukan dengan menerapkan metode digesti dan ekstraksi bertahap. Kandungan logam Pb dan Cu total dalam sedimen Pantai Celukan Bawang berturut-turut 17,2865-39,4533 mg/kg dan 12,9665-56,1346 mg/kg. Spesies logam Pb paling banyak berada sebagai fraksi resistant (29,75-67,10%), diikuti oleh fraksi tereduksi asam (22,45-31,67%), fraksi EFLE (easily, freely, leachable, exchangeable) dengan kisaran dari tidak terdeteksi (ND) hingga 29,33%, dan yang terendah berasosiasi dengan fraksi teroksidasi organik (ND- 14,18%). Spesies logam Cu juga didominasi oleh fraksi resistant (80,52-90,22%), fraksi teroksidasi organik (4,81-17,20%) berada pada urutan ke dua, diikuti oleh fraksi EFLE (0,88- 5,83%), dan terrendah adalah fraksi tereduksi asam (ND-1,14%). Bioavailabilitas logam Pb yang sertamerta bioavailabel berkisar ND-29,33% dan yang berpotensi bioavailabel adalah 33,35-42,78%, sedangkan logam Pb yang nonbioavailabel adalah 29,75-67,10%. Berbeda dengan Pb, logam Cu didominasi oleh bentuk non bioavailabel yaitu berkisar 80,52-90,22%, diikuti oleh Cu yang berpotensi bioavailabel, yaitu 5,95-16,61%, dan terkecil adalah Cu yang bersifat sertamerta bioavailabel (0,88-5,83%). Kata kunci: spesiasi, bioavailabilitas, Pb, Cu, sedimen