Journal article

Potensi Ekstrak Daun Dewandaru (Eugenia uniflora L.) Sebagai Pengendali Bakteri Bacillus cereus ATCC 11778 Penyebab Diare

Putu Cindy Arista RETNO KAWURI Ida Bagus Gede Darmayasa

Volume : 7 Nomor : 1 Published : 2020, March

Jurnal Metamorfosa

Abstrak

Eugenia uniflora L. merupakan tanaman obat tradisional untuk mengobati penyakit diare. Eksplorasi bahan alam yang mengandung senyawa antibakteri dalam mengatasi berbagai penyakit infeksi yang tidak menimbulkan efek resistensi yang berat seperti penggunaan antibiotika. Penelitian bertujuan mengetahui potensi ekstrak daun dewandaru sebagai pengendali bakteri Bacillus cereus ATCC 11778 penyebab diare dan mengetahui senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak daun dewandaru. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan konsentrasi ekstrak daun dewandaru yaitu 1%, 2%, 3%, 4%, 5% (b/v), kontrol positif (amoxicillin), dan kontrol negatif (etanol). Penentuan daya hambat ekstrak daun dewandaru terhadap B. cereus ATCC 11778 ditunjukkan dengan adanya daerah bening disekitar kertas cakram menggunakan metode Kirby Bauer. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun dewandaru pada konsentrasi tertinggi (5%) mampu menghasilkan diameter zona hambat sebesar 7,15 mm terhadap B. cereus ATCC 11778. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak daun dewandaru mengandung senyawasaponin, tannin, terpenoid, dan flavonoid. Analisis GCMS terhadap fraksi aktif ekstrak daun dewandaru (Fraksi II) menghasilkan sepuluh senyawa yang bersifat antibakteri. Ekstrak etanol daun dewandaru mampu menghambat pertumbuhan B. cereus ATCC 11778 secara in vitro. Konsentrasi ekstrak daun dewandaru 1% merupakan konsentrasi minimal sebagai antibakteri B. cereus ATCC 11778. Terdapat 10 senyawa aktif sebagai antibakteri B. cereus ATCC 11778 yang terkandung dalam ekstrak daun dewandaru, diantaranya Dodecanoic acid, Tridecanoic acid, Hexadecanoic acid, Octadecanoid acid, 8-Nitro-11- dodecanolide, Oxiraneoctanoic acid, Oxiraneoctanoic acid, 9-Octadecenoic acid, 9-Octadecenoic acid, dan 1.2-Benzenedicarboxylic acid. Kata kunci: Antibakteri, Zona hambat, Senyawa Aktif.