Journal article

Siklus Hidup Dan Pertumbuhan Populasi Kopepoda Jenis Acartia sp.

Dionisius Datmawan Sutanto DENY SUHERNAWAN YUSUP JOKO WIRYATNO

Volume : 6 Nomor : 2 Published : 2019, September

Jurnal Metamorfosa

Abstrak

Kopepoda merupakan zooplankton yang umum ditemukan di perairan laut dan salah satu makanan utama larva ikan. Kopepoda dianggap sebagai salah satu kunci untuk perkembangan budidaya perikanan karena memiliki nutrient yang tinggi. Salah satu jenis kopepoda yang banyak diteliti saat ini adalah Acartia sp. dikarenakan memiliki siklus hidup yang lebih cepat dan paling mudah dijumpai dibandingkan jenis kopepoda lainnya. Namun informasi tentang pertumbuhan kopepoda masih sedikit. Penelitian pertumbuhan kopepoda jenis Acartia sp. bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai beberapa aspek pertumbuhan Acartia sp. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2017 di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP). Sampel Acartia sp. diperoleh dari bak pemeliharaan Acartia sp. yang berada di BBRBLPP Gondol. Sampel diambil melalui pipa outlet bak kultur pemeliharaan sebanyak 250 mL dengan tiga kali ulangan sehingga total sampel sebanyak 750 mL lalu dipipet sebanyak 1 mL untuk diamati dibawah mikroskop dissecting set yang dilengkapi dengan mikrometer dengan perbesaran 64 kali untuk proses pengukuran. Variabel yang diamati adalah panjang dan lebar tubuh dari Acartia sp. Berdasarkan hasil penelitian diketahui Acartia sp. memiliki empat fase siklus hidup yaitu telur, nauplii, kopepodit, dan induk. Telur Acartia sp. berukuran sekitar 0,04 mm hingga 0,05 mm, lalu nauplii berukuran sekitar 0,069 mm hingga 0,182 mm, sedangkan kopepodit berukuran sekitar 0,363 mm hingga 0,584 mm, dan induk memiliki ukuran sekitar 0,865 mm. Acartia sp. memiliki laju pertumbuhan populasi yang cepat karena satu induk Acartia sp. mampu memproduksi 16 butir telur. Kata kunci: kopepoda, zooplankton, pakan alami, budidaya perikanan.