Journal article
Pengembangan Kewirausahaan di Universitas Udayana
Volume : 6 Nomor : 1 Published : 2015, July
Ngayah. Majalah Aplikasi Ipteks
Abstrak
Kemampuan menciptakan lapangan kerja sendiri sebagai wirausaha masih menjadi kendala di Universitas Udayana. Sebagian besar mahasiswa menjadikan pekerjaan sebagai pegawai pemerintah atau karyawan swasta sebagai tujuan utama setelah menyelesaikan studinya. Berbagai upaya untuk menciptakan wirausaha baru telah banyak dilakukan, tetapi belum mencapai hasil yang optimal. Hal tersebut dipicu oleh karena belum dilakuan secara terintegrasi dan berkesinambungan. Selain itu, rendahnya daya saing produk akibat kurangnya aplikasi teknologi juga menjadi penghambat penciptaan wirausaha baru. Fakta tersebut mendorong pengembangan program pengembangan kewirausahaan yang lebih terintegrasi dan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi di Universitas Udayana. Metode yang digunakan dalam pengembangan kewirausahaan meliputi tiga tahap, yaitu pemunculan minat bisnis, penciptaan komoditas bisnis, dan inkubasi bisnis. Seleksi tenanan berdasarkan kepada tingkat kemampuan kewirausahaan, inovatif, dan memiliki prospek pasar yang tinggi. Pembinaan tenan terdiri dari pelatihan penyusunan rencana bisnis pada bulan pertama, pendampingan teknis pembuatan produk selama 3 bulan, dan dilanjutkan dengan konsultasi bisnis. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa program pengembangan kewirausahaan berbasis Ipteks di Universitas Udayana telah berjalan dengan baik. Minat mahasiswa untuk mengikuti program tersebut sangat tinggi. Jumlah mahasiwa yang mengikuti seleksi sebanyak 125 orang dari 8 fakultas. Dari jumlah tersebut, sebanyak 60 orang dipilih untuk mengikuti pelatihan pemunculan minat bisnis. Materi pelatihan meliputi: Managemen Motivation Training (MMT), Technical Motivation Training (TMT), dan Bissnis Plan. Pendampingan pengembangan produk dan inkubasi bisnis diikuti oleh 22 orang, teridiri dari pembibitan marry gold 5 orang, terapi pijit rareangon 2 orang, budidaya jamur tiram 4 orang, edutani 4 orang, istalasi verticulture 3 orang, dan budidaya melon 4 orang. Selama tiga tahun berhasil diciptakan sebanyak 15 wirausaha baru yaitu, edutani 3 orang, jamur tiram 4 orang, terapi pijit rareangon 2 orang, pembibitan merry gold 3 orang, istalasi vertikultur 2 orang, dan usaha tani melon 3 orang. Kriteria untuk menentukan seorang tenan telah menjadi wirausaha baru apabila usaha yang dilakukan sudah berjalan dan berhasil mengakses permodalan dari perbankan. Kata-kata kunci: pengembangan, kewirausahaan, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi