Journal article

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KUNYIT TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS DAGING BABI BALI PENGGEMUKAN

I Putu Ari Astawa KOMANG BUDAARSA

Volume : 3 Nomor : 3 Published : 2015, November

e-Jurnal Peternakan Tropika

Abstrak

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kunyit (curcuminoid) dalam ransum babi bali terhadap uji organoleptik dan kualitas daging. Untuk mendapatkan level optimum pemberian ekstrak kunyit (curcuminoid) dalam ransum babi bali. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dimana 4 perlakuan yang dibutuhkan antara lain a) A. Babi bali yang mendapat ransum tanpa tambahan ekstrak kunyit, b) B. Babi bali yang mendapatkan ransum ditambah ekstrak kunyit (Curcuminoid) 0,02 ml/kg, c) C. Babi bali yang mendapatkan ransum ditambah ekstrak kunyit (Curcuminoid) 0,04 ml/kg. d) D. Babi bali yang mendapatkan ransum ditambah ekstrak kunyit (Curcuminoid) 0,0 6ml/kg. Hasil yang diperoleh adalah pada uji organoleptik ( Warna, aroma, tekstur, citarasa dan penerimaan keseluruhan) semua perlakuan berbeda tidak nyata (P>0,05). Sedangkan pada kualitas daging untuk pengukuran pH juga berbeda tidak nyata (P>0,05). Pada uji kualitas daging untuk daya ikat air (DIA) dan susut masak semua perlakuan berbeda nyata (P<0,05). Sedangkan untuk kadar air perlakuan C dan D berbeda tidak nyata (P>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kunyit sampai level 0,06 ml pada ransum babi bali tidak mempengaruhi warna, aroma, tekstur, citarasa dan peneriman keseluruhan karena penambahan ekstrak kunyit sampai level 0.06 ml dalam ransum babi bali tidak mempengaruhi substansi astrini yang terdapat pada daging babi bali, namun dilihat dari penerimaan keseluruhan level optimum adalah pada perlakuan B 0,02 ml hal itu dikarenakan secara keseluruhan panelis lebih menyukai penambahan ekstrak pada perlakuan B 0.02 ml hal ini disebabkan karena kepuasan yang berasal dari konsumen daging tergantung pada respon fisiologis dan sensori diantara masing-masing individu konsumen. Pada uji kualitas daging pemberian ekstrak kunyit sampai level 0,06 ml pada ransum babi bali tidak mempengaruhi pH daging. Namun pada daya ikat air (DIA) dan susut masak semua perlakuan berbeda nyata, Sedangkan untuk kadar air perlakuan C dan D berbeda tidak nyata. Kata kunci : Daging Babi Bali, Ekstrak Kunyit, Organoleptik, Kualitas Daging. EFFECT OF GIVING TURMERIC EXTRACT ON ORGANOLEPTIC TEST AND QUALITY OF BALINESE PORK FATTENING MADE JULI ANDRE AGASTIA ABSTRACT This research aimed to determine the effect of turmeric extract on Balinese swine rations to organoleptic and quality of the meat. To obtain the optimum level of extract of 538 Agastia et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 3 Th. 2015: 537- 548 Page 538 turmeric in Balinese swine rations. This type of research is experimental study, using a completely randomized design with 4 treatments and 4 treatments is required such as a). A Balinese swine rations without additional turmeric extract, b). B Balinese swine rations plus turmeric extract 0,02 ml/kg, c). C Balinese swine rations plus turmeric extract 0,04 ml/kg, d). D Balinese swine rations plus turmeric extract 0,06 ml/kg. The results were in the organoleptic test (color, aroma, texture, flavor and overall acceptance) all treatments had no significance (P> 0.05). While the quality of the meat for the measurement of pH is also insignificant (P> 0.05). In the test of the quality of the meat to the water holding capacity (DIA) and shrinkage cook, all treatments were significantly different (P <0.05). As for the treatment of water levels C and D had no significance (P> 0.05. So that can concluded that tumeric extract replenishment until level 0,06 ml into the bali pork rations doesn’t affect colour, smell, texture, taste and all acception because tumeric extrack replenishment until level 0,06 ml into the bali pork rations doesn’t affect the astrini substantion that contained in the balli pork, but if seen from all replenishment of optimum level is on treatment B 0,02 ml, it happen because all panelist prefer to like the extract replenishment on treatment B 0,02 ml, it happen because the satisfaction of pork costumers is depending on physiologist response and sensory among each costumer. In the test meat quality turmeric extract to 0,06ml level in pig rations bali does not affect the pH of the meat. However in water holding capacity (WHC) and shrinkage cook all treatments were significantly different, while for the water content of different treatments C and D are not real.