Journal article
Integrasi pertanian dan industri kecil dalam pemberdayaan masyarakat di desa batur tengah kecamatan kintamani kabupaten bangli
I Putu Ari Astawa ANAK AGUNG ISTRI AGUNG SRI KOMALADEWI I Ketut Adi Atmika
Volume : 15 Nomor : 2 Published : 2016, May
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Udayana Mengabdi
Abstrak
159 JURNAL UDAYANA MENGABDI, VOLUME 15 NOMOR 2, MEI 2016 INTEGRASI PERTANIAN DAN INDUSTRI KECIL DALAM PEMBERDAYAAN MASYRAKAT DI DESA BATUR TENGAH KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI I P. A. Astawa 1 , AAIA. S. Komaladewi 2 , I K. A. Atmika 3 ABSTRAK Desa Batur Tengah termasuk dalam wilayah Kecamatan Kintaman den gan jumlah penduduk kurang lebih 4250 jiwa atau 850 kepala keluarga (KK). Desa ini terdiri dari 8 banjar/dusun. Mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah dari sektor pertanian, dan beberapa berge rak di sektor agrobisnis. Lahan pertanian dan perkebunan mereka banyak ditanami padi, jeruk dan kopi dimana t ersebar sepanjang wilayah/daerah di Desa Batur Tengah. Potensi yang masih perlu digali yakni bidang perk ebunan jeruk dan home industri. Selain itu, perkebunan jeruk yang tersebar hampir di seluruh wilayah desa B atur Tengah hanya difokuskan sebagai sumber produksi buah, nantinya diharapkan dapat dikembangkan me njadi objek wisata buah seperti kebanyakan tempat agrowisata lainnya. Kegiatan KKN PPM di Desa Batur Tengah bertujuan memberdayakan masyarakat dalam menggali potensi alam dan SDM ya ng dimiliki: 1)Pemberdayaan dan meningkatkan pengetahuan industri kecil bagaimana meningkatkan produktifitas dan diversifikasi produk, 2)Pemberdayaan dan meningkatkan pengetahuan anggota kelompok te rnak tentang kemungkinan pemanfaatan jerami padi sebagai sumber pakan ternak sapi, 3)Pem berdayaan kelompok peternak melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengenai cara pembuata n pupuk organik dari kotoran ternak sapi dan proses pemanfaatannya sebagai biogas, 4)Memberikan pengetah uan dan ketrampilan pengelolaan lahan dan pemasaran hasil produksi terutama produksi jeruk menuju kea rah agrowisata. Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi tiga tahapan. Tahapan pertama adalah persiapan d an pembekalan, tahap kedua implementasi/pelaksanaan kegiatan di lapangan, dan tahap ketiga evaluasi dan monitoring untuk koreksi dan penyempurnaan keberlanjutan program. Tahap persiapan dimulai au densi dengan aparat desa dan tokoh masyarakat untuk menentukan skala prioritas kegiatan berdasarka n kondisi dan potensi yang ada di masyarakat. Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan penyulu han maupun praktek di lapangan, maupun pendampingan oleh mahasiswa peserta KKN selama di lapangan. Sed angkan tahap ketiga adalah evaluasi dan monitoring dilakukan oleh tim pelaksana/dosen pembimbing la pangan dan koordinator KKN untuk melihat dampak dan keberlanjutan program yang sudah dilaksanaka n.