Journal article

Kajian aktivitas ovarium babi betina hasil pemotongan di rumah potong hewan tradisional

I Wayan Suberata Ni Luh Gde Sumardani NI MADE ARTININGSIH RASNA

Volume : 19 Nomor : 2 Published : 2016, June

Majalah Ilmiah Peternakan

Abstrak

KAJIAN AKTIVITAS OVARIUM BABI BETINA HASIL PEMOTONGAN DI RUMAH POTONG HEWAN TRADISIONAL SUBERATA, I.W., N.L.G. SUMARDANI, DAN N.M. ARTININGSIH Lab. Reproduksi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Udayana Jl. P.B. Sudirman-Denpasar-Bali. Email: yansubrata08@yahoo.co.id ABSTRAK Siklus reproduksi babi betina yang normal ditandai dengan terbentuknya folikel dominan. Adanya folikel dominan dan corpus luteum pada ovarium sebagai petunjuk tingkat aktivitas ovarium ataupun status reproduksi. Penelitian ini menggunakan 100 buah ovarium dari 50 ekor babi betina dibagi dalam tiga kelompok bobot potong, yaitu kurang dari 90 kg, sama dengan 100 kg, dan lebih dari 100 kg. Variabel yang diamati adalah dimensi ovarium, jumlah folikel dan corpus luteum pada ovarium kanan dan kiri. Data yang diperoleh dianalisis deskritif kuantitatif. Selain itu digunakan juga Uji t untuk mengetahui perbandingan antara aktivitas ovarium kanan dan kiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat ovarium kanan 5,70±1,22 g dan ovarium kiri 6,77±0,96 g. Jumlah folikel dominan pada ovarium kanan 6,54±1,81 buah sedangkan ovarium kiri 9,78±1,58 buah. Jumlah corpus luteum pada ovarium kanan 5,49±2,22 buah dan ovarium kiri 8,16±1.86 buah. Jumlah folikel dominan dan corpus luteum ovarium kiri nyata lebih banyak (P<0,05) dibanding ovarium kanan. Persentase folikel dominan dan corpus luteum tertinggi terdapat pada babi kelompok bobot potong lebih dari 100 kg. Kesimpulan dari penelitian ini adalah status reproduksi babi betina yang dipotong di RPH tradisional cukup baik, dan ovarium kiri lebih aktif dari ovarium kanan. Kata kunci: ovarium, folikel, corpus luteum, babi betina, siklus reproduksi.