Journal article

Pengaruh Tingkat Penggunaan Kultur Isolat Saccharomyces spp dalam Ransum terhadap Penampilan dan Kadar Gas Amonia Ekskreta Ayam

Apni Tristia Umiarti Eny Puspani I Gst. Nym. Gde Bidura

Volume : 17 Nomor : 3 Published : 2014, June

Majalah Ilmiah Peternakan

Abstrak

Penlitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh suplementasi kultur Saccharomyces spp, dalam ransum terhadap penampilan dan kadar gas ammonia eksreta ayam broiler umur 2-6 minggu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan untuk enam kali ulangan. Tiap ulangan menggunakan tiga ekor ayam broiler untuk dua minggu dengan berat badan homogeny. Ransum yang diberikan selama penelitian disusun dengan kandungan protein kasar 20% dan energy termetabolis 2900 kkal/kg tanpa suplementasi kultur Saccharomyces spp, sebagai control (A). Suplementasi masing-masing: 0,10%, 0,20%, dan 0,30% kultur Saccharomyces spp. dalam ransum control masing-masing sebagai perlakuan B,C, dan D. Ransum dan air minum, selama penelitian diberikan secara ad libitum. Variabel yang diamati adalah konsumsi ransum, berat badan akhir, pertambahan berat badan, feed conversion ratio (FCR), dan kadar gas ammonia ekskreta. hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi kultur Saccharomyces spp. dalam ransum basal pada level 0,10% dan pertambahan berat badan ayam jika dibandingkan dengan tanpa supplementasi (A)). Akan tetapi, kadar gas ammonia ekskreta ayam nyata (P<0,05) lebih rendah dari pada control. Dapat disimpulkan bahwa supplementasi kultur Saccharomyces spp. dalam ransum basal pada level 0,10-0,30% dapat meningkatkan penampilan dan menurunkan kadar gas ammonia dalam ekskreta ayam broiler umur 2-6 minggu. Kata Kunci: Saccharomyces spp., penmapilan, ammonia. broiler