Journal article
PENGARUH PEMBERIAN KULTUR BAKTERI SELULOLITIK RUMEN KERBAU DALAM RANSUM MENGANDUNG 10 PERSEN AMPAS TAHU TERHADAP PENAMPILAN ITIK BALI JANTAN UMUR 0-8 MINGGU
Wicaksana, I. K. A. I Gst. Nym. Gde Bidura Ida Ayu Putri Utami
Volume : 4 Nomor : 1 Published : 2016, April
e-Jurnal Peternakan Tropika
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari pemberian kultur bakteri selulolitik rumen kerbau pada ransum yang mengandung 10% ampas tahu terhadap penampilan itik bali jantan umur 0-8 minggu. Itik yang digunakan dalam penelitian ini adalah itik bali jantan umur 1 hari sebanyak 54 ekor dengan rata-rata bobot badan yang sama. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan, yaitu ransum tanpa ampas tahu sebagai kotrol (A), ransum dengan 10% ampas tahu (B), ransum dengan 10% ampas tahu +0,20% kultur bakteri selulolitik rumen kerbau (C). Setiap perlakuan terdiri dari enam ulangan dan masing-masing ulangan menggunakan tiga ekor itik bali jantan dengan berat homogen sehingga terdapat 18 unit percobaan dan jumlah keseluruhan itik yang digunakan sebanyak 54 ekor. Variabel yang diamati yaitu bobot badan akhir, pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, konsumsi air minum dan Feed Convertion Ratio (FCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ransum dengan 10% ampas tahu dan ransum dengan 10% ampas tahu +0,20% kultur bakteri selulolitik rumen kerbau dapat meningkatkan bobot badan akhir, pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan ransum itik bali umur 0-8 minggu. Ransum dengan 10% ampas tahu dan ransum dengan 10% ampas tahu +0,20% kultur bakteri selulolitik rumen kerbau tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum dan air minum itik bali umur 0-8 minggu. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian 10% ampas tahu tanpa atau dengan 0,20% kultur bakteri selulolitik rumen kerbau dapat meningkatkan bobot badan akhir, pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan ransum itik bali jantan umur 0-8 minggu. Kata kunci: ampas tahu,bakteri selulolitik, itik bali jantan, penampilan